ARTIKEL

STUDY PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) MAHASISWA UNIDA, MEMAHAMI PENDIDIKAN DILUAR GONTOR

Posted by admin
12/03/2018 | 13:48 WIB
STUDY PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) MAHASISWA UNIDA, MEMAHAMI PENDIDIKAN DILUAR GONTOR
STUDY PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) MAHASISWA UNIDA, MEMAHAMI PENDIDIKAN DILUAR GONTOR

STUDY PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) MAHASISWA UNIDA, MEMAHAMI PENDIDIKAN DILUAR GONTOR

STUDY PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) MAHASISWA UNIDA, MEMAHAMI PENDIDIKAN DILUAR GONTOR

Rombongan Mahasiswa Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor datang di Pesantren Darul Amanah pada ( rabu (28/2) untuk melakukan kunjungan silaturrahim serta mlaksanakan studi tentang bagaimana pembelajaran Pendidika Agama Islam (PAI) yang ada di Pesantren Darul Amanah.

Kunjungan ini adalah rentetan dari beberapa kunjungan yang dilaksanakanya di beberapa lembaga pendidikan di wilayah Semarang. Beberapa lembaga pendidikan yang dikunjungi sebelumnya antara lain adalah SMA Nasima, SMA Semesta dan sekolah disabel yang ada di semarang.

Menurut ustad Yoke, salah satu Dosen yang menyertai rombongan mahasiswa Unida ini mengatakan bahwa tujuan dari kunjungan ini adalah untuk membuka cakrawala mahasiswa Unida mengenai banyaknya model pembelajaran di luar Gontor. “ya biar anak-anak kami ini tak menjadi katak dalam tempurung” begitu tuturnya. “kemudian agar mereka juga faham bahwa beda lahan beda pohon yang ditanam, beda air beda ikan yang hidup didalamnya, dalam artian beda daerah juga beda pula adat istiadat yang diterapkan termasuk dalam bidang pendidikan” lanjutnya.

Pelaksanaan kunjungan seperti ini emang sangat penting bagi mahasiswa yang nantinya akan terjun di berbagai daerah yang berbeda-beda. Mereka akan memahami bahwa dalam melakukan sebuah pembelajaran, disitu ada satu hal pula yang harus diperhatikan seperti bagaimana adat daerah sekitar sehingga bisa diterima di masyarakat. Salah satu contoh konkret adalah bagaimana SMA Nashima lebih memilih menggunakan lebel SMA dibandingkan dengan lebel Madrasah atau lemabaga pendidikan islam lainnya. Karena mereka yang berdiri ditengah-tengah kota jika menggunakan nama Madrasah ataupun pesantren mereka tidak menjadi menarik. Dengan menggunakan nama SMA inilah mereka menarik minat masyarakat perkotaan agar mau dan berminat untuk bersekolah disana, baru setelah itu dikuatkanlah pendidikan agama didalamnya meskipun berbasis SMA.

Sebagai mahasiswa PAI tentunya mereka kelak akan terjun dalam pendidikan terkhusus pendidikan islam. Namun meski mereka alumni Gontor, belum tentu mereka juga akan berkiprah di Gontor maupun pesantren yang menggunakan kurikulum KMI seperti Gontor. Sebab itulah pemahaman mereka akan dunia pendidikan khususnya Pendidikan Agama Islam diluar Gontor harus diperkuat agar mereka benar-benar siap nantinya.

ARTIKEL TERKAIT