Makam Syaikhona Muhammad Kholil, Berwisata Religi Sambil Belajar Sejarah

Makam Syaikhona Muhammad Kholil terletak di Desa Martajasah, Kabupaten Bangkalan. Makam besar umat Islam di era Wali Songo terletak 2 km dari pusat kota dan bersebelahan dengan pantai Sambilangan.

MADURA-Kamis, 23 Juni 2022, Santri Pondok Pesantren Darul Amanah berkunjung ke Makam Syaikhona Muhammad Kholil.

Syaikhona KH. Mohammad Kholil dikenal sebagai Waliullah dan sebagai guru besar orang suci di negara ini, sebagai konsep gagasan atau pembentukan ‘Nahdhatul Ulama’, melalui kedua muridnya, mereka; KH. Hasyim Asyari (almarhum), kakek Presiden keempat Indonesia yaitu KH. Abdurahman Wahid, dan KH. As’ad Syamsul Arifin (almarhum), pendiri ‘Pondok Asem Bagus’.

Ulama besar yang masih mempunyai pertalian darah dengan Sunan Gunung Jati dari sang ayah, yaitu KH. Abdul Lathif setelah dididik dasar-dasar ilmu agama oleh ayahnya memutuskan untuk memperdalam ilmu agama ke sejumlah pesantren di Bangkalan. Di antaranya adalah Tuan Guru Dawuh di Desa Majaleh, Bangkalan yang terkenal metode pengajaran yang unik, di mana dalam memberi pelajarannya tidak harus menetap di pesantren.

Kadang memberi pelajaran sambil berjalan mengelilingi Kota Bangkalan, terkadang di bawah pohon, di pinggir sungai atau di atas bukit. Selanjutnya Syeikh Kholil atau Syaikhona Kholil berguru kepada Tuan Guru Agung atau Bhujuk Agung. Pengajaran beliau tidak terbatas hanya teori dalam ilmu lahir dan batin tetapi memadukan secara bersama antara teori dan praktek.

Semasa hidupnya, Syaikhona Muhammad Kholil tidak hanya banyak menimba ilmu di pesantren di Indonesia melainkan juga di jazirah Arab. Cerita-cerita dari beliau saat menimba ilmu lah yang banyak dipakai oleh berbagai pesantren sebagai inspirasi dan motivasi.

Beliau wafat di umur yang sangat senja yaitu tepatnya umur 106 tahun pada tanggal 29 Ramadan 1341 Hijrah, bertepatan dengan tanggal 14 Mei 1923 Masehi dan di makamkan di pemakaman umum desa Martajasah, sebuah desa di sisi barat kota Bangkalan.

Karena karomahnya yang terkenal inilah makam beliau banyak dikunjungi para peziarah dari dalam maupun dari negeri tetangga. Tercatat hampir tiap hari sekitar ratusan orang bisa mendatangi Makam Muhammad Syaikhona Kholil.