ARTIKEL

Keutamaan Ilmu dan Ulama’ – KH. Mas’ud Abdul Qodir

Posted by admin
09/06/2020 | 16:47 WIB

Keutamaan Ilmu dan Ulama – KH. Mas’ud Abdul Qodir

Menccari ilmu adalah wajib. Perintah ini bukan basa-basi. Tidak tanggung-tanggung, Allah memerintahkan kita untuk mencari ilmu, juga member ganjaran yang sangat luar biasa bagi sesiapa saja yang mau melaksanakannya.

Salah satunya dijelaskan dalam sebuah hadits Nabi SAW yang termaktub dalam kitab Tanqihul Qoul

قال النبي صلى الله عليه وسلم لابن مسعود رضي الله عنه يا ابن مسعود جلوسك ساعة في مجلس العلم لا تمس قلما و لا تكتب حرفا خير لك من عتق الف رقبة ونظرك الى وجه العالم خير لك من الف فرس تصدقت بها في سبيل الله و سلامك على العالم خير لك من عبادة الف سنة

            “Nabi SAW bersabda kepada Ibnu Mas’ud ra. : ‘Wahai Ibnu Mas’ud, dudukmu yang sebentar di majelis ilmu, sedang engkau tidak memegang pena, tidak menulis satu huruf pun, lebih baik bagimu daripada memerdekakan 1000 budak. Dan pandanganmu terhadap wajah seorang yang ‘alim adalah lebih baik bagimu daripada 1000 kuda yang engkau sedekahkan di jalan Allah. Lalu salammu atas seorang yang ‘alim adalah lebih baik bagimu daripada ibadah 1000 tahun”

Drai hadits tersebut jelas disebutkan bagaimana mulyanya orang yang sedang belajar. Bahkan saking mulyanya, Allah SWT menjanjikan balasan yang juga luar biasa. Selain itu, orang tersebut bisa mendapatkan ilmu yang bisa member ribuan manfaat lain baginya.

Setelah mengetahui betapa besarnya pahala orang yang mencari ilmu, sudah seyogyanya bagi kita untuk lebih bersemangat dalam menuntut ilmu. Bayangkan saja, jika sekali saja kita duduk dalam majelis ilmu kita bisa mendapatkan pahala memerdekakan 1000 budak, maka 10 kali kita mengikuti majelis ilmu sama halnya kita sudah memerrdekakan 10.000 budak. Dan begitu seterusnya.

Belum lagi jika kita mau menuliskan apa yang disampaikan oleh guru kita. Lalu memandangi wajah guru kita dengan penuh simpati dan rasa cinta, beruluk salam kepadanya, seberapa banyak pahala yang akan kita raih.

Sungguh sangat disayangkan bagi orang yang enggan untuk beranjak menuju majelis ilmu.

ARTIKEL TERKAIT