Oct 042020
 

Dr. Lalu Muhamad Iqbal, saat memberikan seminar motivasi via Zoom meeting, Sabtu (3/10/2020)

KENDAL- Sabtu, (3/9/2020) Duta Besar LBBP RI untuk Republik Turki Dr. Lalu Muhamad Iqbal beri motivasi santri Pondok Pesantren Darul Amanah Sukorejo Kendal Melalui Virtual.

Acara pada malam hari ini dihadiri oleh Pimpinan Pondok Pesantren Darul Amanah, Wakil Pimpinan Pondok Pesantren Darul Amanah, Segenap Dewan Guru dan Santri.

Dr. Lalu Muhamad Iqbal, Beliau lahir di Praya (Nusa Tenggara Barat) dan dilantik oleh Presiden Joko Widodo sebagai Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh pada tanggal 7 Januari 2019 melalui Surat Keputusan Nomor 1/P/2019 tentang pengangkatan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia.

Dr. Lalu Muhamad Iqbal merupakan diplomat karier Kementerian Luar Negeri. Dalam karirnya beliau pernah bertugas sebagai Sekretaris Ketiga Kasubid Pensosbud/Konsuler di KBRI Bucharest, Rumania, Kepala Seksi Kejahatan Terorganisir Lintas Negara pada Direktorat Keamanan Internasional dan Perlucutan Senjata, Direktorat Jenderal Kerja Sama Multilateral, Kementerian Luar Negeri RI, KBRI/PTRI Wina di Austria, Kepala Subdit di Direktorat Perlindungan WNI dan BHI, dan juga pernah menjabat sebagai Direktur pada Direktorat Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia.

Dr. Lalu Muhamad Iqbal pernah mengenyam pendidikan di Pondok Pesantren Modern Islam Assalaam di Pabelan, Surakarta. Dilanjutkan pendidikan tinggi di Jurusan Hubungan Internasional, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) lalu mendapatkan gelar Master di bidang Hubungan Internasional dari Universitas Indonesia serta mendapatkan gelar Doktor Politik dari University of Bucharest, Rumania.

Dalam paparannya dihadapan santri Pondok Pesantren Darul Amanah, Dr. Lalu Muhammad Iqbal menerangkan tentang tugas santri dan kelebihan menjadi santri.

“Dalam hadits yang berbunyi khoirunnas anfa’uhum linnas, Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lain. Sehingga tugas santri ketika dia lulus dari pesantren yaitu harus bisa memberi kemanfaatan terhadap orang lain”, Terang Dubes Lalu.

“Santri itu tubuhnya berpijak di bumi tetapi pemikirannya sampai ke langit,
karena santri punya kelebihan, yaitu mempunyai kecerdasan spritual dan intelektual yang lebih karena bisa mengelola emosi yang baik, tidak mudah putus asa dan tidak mudah runtuh saat mengalami kegagalan”. Imbuhnya.

Beliau menambahkan, seorang santri harus teguh dan tidak mudah menyerah dalam menuntut ilmu. Imam syafi’i berkata, barang siapa yg belum pernah mencicipi pahitnya belajar maka dia akan merasakan kebodohan sepanjang hidup”.

“Dari Sayyidina Ali bin Abi Tholib berkata : Dia adalah guruku walaupun ia hanya mengajarkan satu huruf, karena diwajibkan seorang santri menghormati guru karena mereka adalah orang tua kalian di pesantren”, Tambahnya.

Sebagai penutup beliau berpesan, seorang santri harus tahan dan mampu dalam menghadapi keprihatinan di pesantren, dan selalu berprasangka baik kepada Allah SWT, karena setiap ujian pasti ada hikmahnya.

Sorry, the comment form is closed at this time.