ARTIKEL
Debat Candidat Ketua OSDA Masa Bhakti 2016/2017
Ahad 20/03/2016 “Patah tumbuh hilang berganti, sebelum patah sudah tumbuh, sebelum hilang sudah berganti”salah kata-kata yang sering didengar dan diajarkan oleh Pesantren Darul Amanah kepada santri-santrinya agar selalu siap untuk dipimpin dan siap untuk memimpin, selalu bergerak dan menggerakan, hidup dan menghidupi, berjuang dan memperjuangkan. Sebuah organisasi pasti akan mengalami perputaran, akan ada yang namanya Re-organisasi setelah selesai masa bhaktinya. Di Pondok Pesantren Darul Amanah kita mengenal adanya Organisasi Santri Darul Amanah atau sering disebut OSDA. Organisasi Santri Darul Amanah (OSDA) setiap tahunnya melakukan peremajaan pengurus. Santri kelas 6 TMI yang tadinya menjabat sebagai pengurus sudah waktunya fokus belajar menghadapi Ujian Nasional. Dan kini giliran santri kelas 5 yang naik menjadi pengurus OSDA. Seperti halnya pemilihan presiden, pemilihan ketua osda atau biasa dsebut ro’is/ro’isah pun melalui pemilihan umum. Pemilihan umum ketua OSDA ini melalui 3 tahap. Tahap pertama yaitu pemilihan bakal calon ketua OSDA yang dipilih melalui jalan konsulat. Setiap konsulat dipilih 3 kandidat pemilik suara terbanyak ditiap-tiap konsulat. Selanjutnya bakal calon ketua osda itu dipilih lagi oleh para pengurus lama untuk di pilih 8 calon terbaik.
Sebelum melangkah ke tahap yang terakhir, ke 8 calon ketua OSDA di beri kesempatan untuk menyampaikan visi dan misi mereka kepada semua santri untuk memperkenalkan lebih jauh mengenai program kerja yang akan di kerjakan. Mereka diperkenankan untuk saling melempar pertanyaan kepada lawan masing-masing layaknya debat calon presiden. Beberapa pertanyaan pun di lontarkan oleh para santri untuk mengenal lebih jauh tentang calon-calon yang kelak akan menjadi pemimpin mereka satu tahun mendatang.