ARTIKEL
Workshop Bimtek Implementasi Kurikulum Merdeka dan Pembuatan Perangkat Ajar MA dan SMK Darul Amanah
SUKOREJO – Untuk mendorong perbaikan kualitas dari krisis pembelajaran khususnya melalui kurikulum merdeka, guru pengajar MA dan SMK Darul Amanah menyelenggarakan kegiatan bimbingan teknis penyusunan perangkat ajar ATP-MA (Alur Tujuan Pembelajaran dan Modul Ajar) di Pondok Pesantren Darul Amanah Senin-Selasa (3-4/7/2023).
Bimtek yang berlangsung selama 2 hari itu diikuti puluhan peserta yang terdiri dari guru guru pengajar MA dan SMK Darul Amanah dengan didampingi pembimbing dari luar yakni Dra. Anie Kartika, M.Pd. (Pengawas sekolah Cabang Dinas XIII) dan Riskha Nur Fitriyah, S.Si., M.Pd. (Balai Diklat Keagamaan Semarang)
Pendidikan merupakan fondasi penting dalam pembangunan suatu bangsa. Kurikulum Merdeka menawarkan kesempatan bagi siswa untuk menjadi lebih aktif dalam pembelajaran dan mengembangkan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan masa depan. Dalam hal ini, perangkat ajar memainkan peran yang sangat penting.
Kurikulum Merdeka menggeser paradigma pembelajaran yang berpusat pada guru menjadi lebih berpusat pada siswa. Hal ini memberikan ruang bagi kreativitas, inovasi, dan penemuan siswa dalam proses belajar. Guru berperan sebagai fasilitator dan pemandu dalam mengarahkan siswa menuju pencapaian kompetensi yang diinginkan.
Perangkat ajar merupakan sarana untuk mengorganisir, merencanakan, dan mengarahkan proses pembelajaran. Dalam konteks Kurikulum Merdeka, perangkat ajar harus dirancang agar sesuai dengan prinsip-prinsip pembelajaran yang berpusat pada siswa. Perangkat ajar yang baik harus mencakup variasi kegiatan pembelajaran, sumber belajar yang relevan, serta evaluasi yang menyeluruh.
Perangkat ajar yang dikembangkan dalam konteks Kurikulum Merdeka harus mendorong interaksi antara siswa, guru, dan materi pembelajaran. Penggunaan teknologi pendidikan dapat memfasilitasi pembelajaran yang interaktif, seperti penggunaan multimedia, simulasi, dan platform pembelajaran online.
Tantangan dalam Implementasi Kurikulum Merdeka dan Pembuatan Perangkat Ajar Implementasi Kurikulum Merdeka dan pembuatan perangkat ajar tidaklah tanpa tantangan. Beberapa tantangan yang mungkin dihadapi antara lain resistensi terhadap perubahan, kurangnya pengetahuan dan keterampilan guru, serta keterbatasan sumber daya.
Salah satu Guru, Ustadz Makinun Amin, S.Pd mengatakan merasa senang karena hasil ATP nya dijadikan contoh untuk pembuatan Modul Ajar.
Bu Riskha menyampaikan dihadapan peserta workshop, “Memang alurnya seperti ini ustadz dan ustadzah, kita harus metani satu persatu, dan Bingung saat ini tidak apa-apa, karena bingung sudah termasuk kedalam pola berpikir kritis”.
Bu Anie menambahkan, “Di kurikulum merdeka ini, hal yang harus dilakukan terlebih dahulu adalah Assesmen Diagnostik/Awal, gunanya untuk melihat seberapa jauh kemampuan awal yang dimiliki peserta didik, “kan tidak mungkin gajah disuruh ujian manjat pohon, ikan disuruh ujian terbang, “ekh bisa ya, di indo*iar ada”, Celoteh Bu Anie.