ARTIKEL

Upacara Pembukaan Apel Tahunan Pekan Olahraga Seni dan Pramuka (PORSEKA) Ke-XXVIII dan Khutbatul Arsy Ke XXXI

Posted by admin
18/09/2021 | 16:35 WIB

Upacara Pembukaan Apel Tahunan Pekan Olahraga Seni dan Pramuka (PORSEKA) Ke-XXVIII dan Khutbatul Arsy Ke XXXI

KENDAL- PORSEKA merupakan ajang tahunan Pondok Pesantren Darul Amanah yang bertujuan untuk meningkatkan prestasi, kreasi, dan imajinasi para santri. selain itu kegiatan ini yaitu untuk menjalin tali persaudaraan dan untuk memperlihatkan santri baru tentang ekstrakulikuler dan kegiatan-kegiatan yang ada di Pondok Pesantren Darul Amanah terutama dalam hal seni dan kepramukaan.

Pondok Pesantren Darul Amanah Ngadiwarno Sukorejo Kendal melaksanakan upacara pembukaan Apel Tahunan Pekan Olahraga Seni dan Pramuka (PORSEKA) Ke-XXVIII dan Khutbatul Arsy Ke-XXXI di Lapangan Darunnajah. Sabtu, (18/9/2021).

Acara upacara pembukaan Apel Tahunan ini dihadiri seluruh keluarga Besar Pondok Pesantren Darul Amanah seperti Pimpinan, Wakil Pimpinan, Direktur TMI, Ketua Yayasan, Dewan Asatidz serta seluruh santriwan dan santriwati Pondok Pesantren Darul Amanah.

Acara dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan lagu Hymne Oh Pondokku kemudian dilanjutkan pengibaran bendera PORSEKA.

Bertindak sebagai inspektur upacara ustadz Mukhrodi, M.Pd menyampaikan, Porseka adalah Pekan Olah Raga Seni dan Pramuka merupakan momentum santri untuk menjadi Juara.

“Juara secara mental dan Juara dalam makna sesungguhnya.
Mentalitas perlu dilatih supaya santri mempunyai jiwa yang sehat sebagaimana pepatah yang mengatakan, Di Dalam Jiwa yang Sehat terdapat Jiwa yang Kuat”, Terangnya.

Bahkan Dalil agar Muslim mampu menguasai beberapa cabang Olah raga

اللهْوُ في ثلاثٍ : تأديبُ فرَسِكَ ، و رمْيُكَ بِقوسِكِ ، و مُلاعَبَتُكَ أهلَكَ

“Lahwun (yang bermanfaat) itu ada tiga: engkau menjinakkan kudamu, engkau menembak panahmu, engkau bermain-main dengan keluargamu”.

Beliau menambahkan, Dalil ini menunjukan bahwa peningkatan kemampuan fisik merupakan seruan bermuatan Kebaikan. Namun harus dipahami kembali bahwa kemampuan dalam Olahraga tidak serta merta membatasi atau bahkan menghilangkan kewajiban seseorang untuk tidak meningkatkan kemampuan Akademik. Tidak pantas kiranya dengan alasan apapun, seorang pembelajar tidak seimbang dalam Olahraga dan Olahfikir.

“Kunci utama seorang santri adalah Menyeimbangkan kemampuan Raga dan Kemajuan Fikir. Bertandinglah untuk menang dan menjadi Juara. Serta Menangkan Pola Pikir dari Kemalasan Berpikir”, Pungkas Ustadz Mukhrodi, M.Pd.

Acara dilanjutkan dengan penyalaan Api Obor oleh bapak Pimpinan Pesantren, Pemukulan Gong Oleh Nyai Hj. Nur Halimah, Pelepasan Balon oleh Drs. Junaidi Abdul Jalal dan pemotongan tumpeng oleh Nyai Hj. Nur Halimah sebagai tanda perlombaan acara PORSEKA Ke-XXVIII dan Khutbatul Arsy Ke-XXXI.

Selanjutnya berbagai penampilan dari santri menghibur pimpinan dan semua peserta upacara seperti tari grand opening, tari nusantara, penampilan dari anggota taekwondo, anggota pramuka, drama, kuda lumping, dan lain sebagainya.

Sebagai penutup upacara, semua peserta dan pimpinan berphoto bersama di lapangan Darunnajah guna mempererat tali ukhuwah islamiyah.

ARTIKEL TERKAIT