Ribuan Ibu Nyai Nusantara dan Luar Negeri Deklarasikan Pemilu Damai dan Ajak Masyarakat Tidak Golput

KENDAL – Ketua Umum Jam’iyyah Perempuan Pengasuh Pesantren dan Mubalighah (JPPPM) Nyai Hj Hanik Maftuhah menyerukan agar masyarakat menggunakan hak pilihnya pada pemilihan umum 2024 mendatang, dengan membuat petisi pemilu damai.

“Kami mengajak seluruh elemen bangsa agar berpartisipasi aktif dengan hikmat dan netral, sehingga menjadi proses demokratisasi dan ajang silaturahim anak bangsa yang bermartabat,” ujar Maftuhah di sela-sela acara Hari Lahir ke-8 JPPPM di Pondok Pesantren Darul Amanah, Sukorejo, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Minggu (10/12). 

Nyai Maftuhah berharap agar masyarakat tidak apatis dan golput karena akan mengancam keberlanjutan politik berintegritas bangsa Indonesia.

“Kita harus berpartisipasi dalam pemilu nanti, dan mari kita jungjung tinggi azas pemilu yang jujur, adil, langsung, umum, bebas, dan rahasia dengan menegakkan prinsip-prinsip demokrasi,” ujar istri dari KH Afif Masykur, pengasuh Ponpes Sirojurrohim, Temanggung, ini. 

Dalam petisi pemilu damainya, Maftuhah tidak mengarahkan dukungan kepada partai politik mana pun, caleg, maupun capres-cawapres tertentu.

JPPPM, kata Maftuhah, hanya mengajak kepada seluruh anggota dan masyarakat Indonesia untuk menyukseskan pemilu dan turut serta menjadi bagian yang mendorong proses demokratisasi di Indonesia berjalan secara wajar, lancar, dan demokratis. 

“Kami juga berkomitmen untuk melawan segala bentuk politik kekerasan, politik identitas, ujaran kebencian, dan politisasi agama. Kami meneguhkan diri menjadi jam’iyyah yang fokus pada peran-peran pemberdayaan perempuan pengasuh pesantren dan mubalighah dalam tafaqqur fiddin yang membawa kemaslahatan untuk umat,” ujar Maftuhah. 

JPPPM, lanjut Maftuhah juga mengajak kepada seluruh anggota dan masyarakat Indonesia menjadi pemilih yang cerdas, serta mendorong pelaksanaan pemilu 2024 sebagai pemilu yang damai dan bermartabat. 

“Sebagai upaya menjaga keberlangsungan pemerintahan dan ikhtiar menjaga NKRI, ” tutup Maftuhah.

Sementara itu, pimpinan Ponpes Darul Amanah, Gus Muhammad Fatwa, mengapresiasi petisi pemilu damai yang ditandatangani 2.000 Nyai dari seluruh Indonesia, dan dari pesantren luar negeri, seperti dari Amerika Serikat, Kanada, Jerman, Aljazair, Arab Saudi, Singapura, Malaysia, Brunei Darussalam, dan Thailand. 

“Kami mendukung penuh petisi pemilu damai ini. Karena bisa menjadi sebuah ikhtiar pemilih dalam menciptakan situasi yang aman dan damai.

Selain itu, karena kami juga di pondok pesantren selalu mengajarkan kepada santri agar bisa menjadi patron dan garda terdepan dalam menjaga demokratisasi di Indonesia, jadi kami juga memang memberi pendidikan politik dan demokrasi kepada santri,” kata Gus Fatwa. 

“Kami berharap siapa pun nanti yang akan menjadi pemimpin di Indonesia dapat membawa kedamaian sehingga rakyat bisa merasakan sejahtera bersama,” pungkasnya.