OPPM Bentuk Jiwa Kepemimpinan KH. Mas’ud Abdul Qodir

Foto Lawas Pimpinan Pesantren ketika masih menjabat sebagai Ketua II OPPM Darussalam Gontor

Pondok Modern Darussalam Gontor telah melahirkan banyak alumni yang berkiprah di masyarakat dan menjadi pemimpin yang mempersatukan umat.

Karena salah satu visi Gontor adalah mencetak kader-kader pemimpin umat yang berjiwa tangguh, bermoral Islami, dan bepengetahuan luas untuk menegakkan agama Allah melalui
proses latihan, pendidikan serta pembinaan yang Gontor terapkan selama ini dengan motto siap memimpin dan siap di pimpin.

Hal ini membutuhkan proses yang tidaklah mudah dan instant, akan tetapi Gontor mampu dengan totalitas kehidupan yang dibangun di atas nilai-nilai, jiwa, filsafat hidup tanpa terpisahkan Al-Qur‟an dan
Sunnah.

Gontor memiliki kiat-kiat dan metode tersendiri dalam mendidik para santrinya agar memiliki jiwa kepemimpinan. Salah satunya adalah Organisasi Pelajar Pondok Modern (OPPM) yang memiliki peran dan tanggung jawab yang sangat penting dalam memimpin, mengatur, mengkontrol, mengorganisir jalannya peraturan di Pondok Modern Darussalam Gontor sebagai tangan kanan pimpinan pondok.

Maka setiap pengurus OPPM harus memiliki jiwa kepemimpinan yang baik dalam mengkondisikan
peran nya sebagai pengurus organisasi dan tidak lepas dari peran primernya yaitu sebagai santri di pondok itu sendiri. Dengan salah satu selogan masyhur di Pondok Modern Darussalam Gontor yang selalu diaungkan oleh kiyai, para guru dan pengurus pondok yaitu siap dipimpin dan mau memimpin

Organisasi Pelajar Pondok Modern (OPPM), sebagai organisasi intrasekolah untuk siswa Kulliyatu-l-Mu’allimin Al-Islamiyah (KMI), adalah wadah pembinaan dan penampung kreativitas santri dalam latihan berorganisasi. Kecuali itu, OPPM yang didirikan pada tanggal 6 Juli 1967, juga dimaksudkan untuk sarana santri agar siap memimpin dan mau dipimpin, termasuk di masyarakat kelak.

Keberadaan OPPM tak terpisahkan dari kehidupan santri sehari-hari, sebab OPPM mengurus dan menggerakkan seluruh aktivitas santri, sehingga para santri dapat belajar mengurus diri sendiri.

Selain itu, OPPM juga membawahi beberapa organisasi, antara lain: organisasi asrama, organisasi konsulat/daerah asal, serta sejumlah kursus kesenian, keolahragaan, kebahasaan, dan ketrampilan.

Masih tersimpan kuat dalam benak Pimpinan Pondok Pesantren Darul Amanah KH. Mas’ud Abdul Qodir yang pernah diamanahi menjadi ketua OPPM Pondok Modern Darussalam Gontor pada tahun 1971/1972.

Sebagai Ketua OPPM beliau bertanggungjawab penuh atas jalannya seluruh aktifitas di pondok baik kedalam maupun keluar.

Beberapa fungsinya adalah sebagai koordinator atau organisator, sebagai sumber informasi tentang kegiatan dan aktifitas di Pondok Modern.

Saat menjabat sebagai ketua OPPM pada tahun 1971-1972 beliau mendapat sentuhan langsung arahan serta nasehat dari Pendiri dan Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor KH. Ahmad Sahal dan KH. Imam Zarkasy selaku pembina pengurus OPPM.

Dalam wawancaranya dari tim Media Center Darul Amanah Pada hari Kamis (5/11/2020), KH. Mas’ud Abdul Qodir mengungkapkan bahwa keteladanan dan kedisiplinan dari KH. Imam Zarkasy yang menjadikan beliau mempunyai jiwa kepemimpinan dan kedisiplinan.

“Bapak Kiai Imam Zarkasy Beliau setiap hari selalu mengontrol dan mengevaluasi langsung kepada pengurus, kami dididik dengan baik dan kami juga melihat sosok kiai Imam Zarkasy seperti orang tua sendiri”, Ungkap KH. Mas’ud Abdul Qodir.

Beliau menambahkan, menjadi pengurus tidaklah mudah karena menjadi penggerak kehidupan di pondok pesantren sehingga kita semua harus kuat dan ikhlas dalam mengemban amanat dari pimpinan pesantren.

“Alhamdulillah dari pengalaman menjadi pengurus OPPM di Pondok Modern Darussalam Gontor, beberapa teman satu angkatan kepengurusan banyak yang menjadi rektror, guru besar, pimpinan pesantren, dosen, pengusaha, dan banyak lainya”, Imbuhnya.