Kendal Mulia Tanpa Riba (KMTR) merupakan sebuah kelompok yang berisikan orang-orang yang hijrah dari hutang riba, sesuatu yang dilarang dalam ajaran agama islam. Tujuan daripada kelompok ini adalah membangun ekonomi islam tanpa riba khususnya di wilayah Kendal.
Selain melakukan kegiatan pembangunan ekonomi yang berasaskan syariah islam, KMTR juga banyak bergerak dalam bidang social keagamaan. Di antaranya adalah resik-resik masjid (bersih-bersih masjid) tiap jumat, Warung sedekah tiap hari rabu di bundaran Sukorejo, donor darah OBABA, sedekah air, peduli kanker, serta berbagai macam kegiatan lainnya.
Selasa (29/12/2020) delapan orang anggota KMTR datang di Pondok Pesantren Darul Amanah guna menyalurkan wakaf pohon jeruk sejumlah 25 pohon yang ditanamkan di sekitar asrama serta gedung-gedung kelas Darul Amanah.
Menurut penuturan H. Heru Siswanto, Ketua KMTR, penanaman pohon jeruk di pesantren adalah salah satu program peduli kanker dari KMTR.
“Penanaman bibit jeruk ini adalah bagian dari program peduli kanker kami” tuturnya
“Minuman jeruk ini adalah salah satu minuman yang bisa mengurangi resiko kanker, sehingga dengan ditanamnya bibit jeruk ini, harapannya dua tahun mendatang, setiap santri bisa minum wedang jeruk minimal satu gelas tiap santri. Selain segar dan menyehatkan, juga sebagai penccegahan terhadap resiko kanker” imbu H. Heru.
Sebelumnya, kelompok yang sudah beranggotakan kurang lebih 300 orang dari seluruh Kendal ini juga sudah melakukan penanaman wakaf pohon jeruk di tujuh Pesantren. Di antara tujuh pesantren yang sudah mendapat wakaf pohon jeruk ini adalah Pesantren yang berada di daerah Pekalongan, Brebes, dan Pemalang.
Rencananya, 25 Pohon jeruk yang telah ditanam ini adalah tahap yang pertama. Yang mana nantinya aka nada tiga tahap lagi secara kontinyu hingga nantinya keseluruhan pohon yang diwakafkan berjumlah 100 pohon.
“Melihat jumlah santri dan luasnya lahan di Darul Amanah, insya Allah akan adda tahap-tahap selanjutnya secara kontinyu. Minimal insya Allah akan kita salurkan 100 bibit di Pesantren Darul Amanah” jelas H. Heru.