Kajian Kitab Ushfuriyah (Hadits 7) : “Fadhilah Kalimat Tauhid” – Ustadz Makinun Amin, S.Pd

Ustadz Makinun Amin, S.Pd membacakan kitab mauidzah ushfuriyah

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضْيَ اللهُ عَنْهُ قال قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ قَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَمَدَّهَا هُدِمَتْ لَهُ أَرْبَعَةُ آلَافِ ذَنْبٍ مِنَ الْكَبَائِرِ . قَالَهُ عَلِيٌّ رَضْيَ اللهُ عَنْهُ .

          sebuah riwayat dari Anas radliyallahu ‘anhu ia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda; “Barangsiapa yang membaca ‘Laa ilaaha illallaahu’ dan memanjangkannya maka baginya akan di lebur empat ribu dosa-dosa besar”. Hadits ini di sampaikan oleh sayyidina ‘Aliy radliyallahu ‘anhu.

HIKAYAT

Dari Abu Bakar bin ‘Abdullah Al Muzani rahmatullahi ‘alaihi ia berkata; Ada seorang raja yang sangat durhaka kepada Tuhannya Yang Maha Luhur. Kemudian kaum muslimin memeranginya dan menangkapnya hidup-hidup. Lantas mereka berkata; Dengan cara apa kita harus membunuh orang yang sangat durhaka kepada Tuhannya yang Maha Luhur Mereka sepakat untuk memasukkannya ke dalam tempayan besar, mengikat kepalanya dan menyalakan api di bawahnya.

Ketika raja itu telah merasa kepanasan, dia segera memanggil-manggil Tuhan yang dia sembah selain Allah Ta’ala; Wahai tuhan Laata, selamatkanlah aku! Wahai ‘Uzzaa, keluarkanlah aku dari tempat ini! wahai Haabil, bertahun-tahun aku mengusap kepalamu dan melayanimu begini dan begini. Setiap kali dia meminta pertolongan kepada tuhan-tuhannya, api makin membesar dan makin panas.

Kemudian setelah dia mengerti bahwa Tuhan-Tuhan itu tidak dapat menolongnya, akhirnya dia berputus asa dari Tuhan-Tuhannya dan kembali kepada Allah Ta’ala. Dalam tempayan itu dia memanggil-manggil; “Laa ilaaha illallahu Muhammadur Rasuulullaahi”. Lantas Allah Ta’ala menurunkan hujan dari langit di atas api itu hingga padam, dan Allah Ta’ala mengutus angin, lalu angin itu membawa temapayan tersebut terbang ke udara dan bergoyang-goyang di antara langit dan bumi. Sementara raja itu terus mengucapkan; “Laa ilaaha illallahu Muhammadur Rasuulullaahi” hingga hilang dari pandangan. Kemudian angin itu menjatuhkannya di tengah-tengah kaum yang sama sekali tidak mengenal Allah Ta’ala.

Lantas mereka membuka dan mengeluarkan raja itu dari dalam tempayan, lalu mereka bertanya; Siapa kamu? Dan bagaimana ceritanya hingga kamu sampai ketempat ini? Raja itu berkata; Aku adalah seorang raja di suatu kerajaan ini dan ini. Raja itu terus menceritakan kisahnya hingga akhirnya kaum itu masuk Islam seluruhnya.

Intisari dari hadits ini adalah bahwa seburuk-buruknya seorang, bahkan seorang kafir sekalipun, ketika ia mau mengucapkan kalimat tauhid Laa ilaaha illallah, niscaya Allah akan mennurunkan pertolongan serta ampunan baginya.