Kajian Kitab Ushfuriyah (Hadits 10) : “Kejarlah Syurga, Tinggalkan Neraka” – Ustadz Makinun Amin, S.Pd

 

Ustadz Makinun Amin, S.Pd membacakan kitab ushfuriyah

عَنْ كُلَيْبِ بْنِ حَازِمٍ رَضْيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ يَا قَوْمِ اُطْلُبُوْا الْجَنَّةَ بِجُهْدِكُمْ وَاهْرَبُوْا مِنَ النَّارِ بِجُهْدِكُمْ فَإِنَّ الْجَنَّةَ لَا يَنَامُ طَالِبُهَا وَإِنَّ النَّارَ لَا يَنَامُ هَارِبُهَا وَإِنَّ الْجَنَّةَ مَحْفُوِفَةٌ بِالْمَكَارِهِ وَإِنَّ النَّارَ مَحْفُوْفَةٌ بِاللَّذَّاتِ وَالشَّهَوَاتِ فَلَا تُلْهِيَنَّكُمْ عَنِ الْآخِرَةِ.

 

Dari Kulaib bin Hazim radliyallahu ‘anhu ia berkata; Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda; “Wahai kaumku! Carilah surga dengan mengerahkan seluruh kemampuan kalian dan larilah dari neraka dengan mengerahkan seluruh kemampuan kalian karena sesungguhnya orang yang mencari surga itu tidak pernah tidur dan orang yang lari dari neraka juga tidak pernah tidur. Sesungguhnya surga di kelilingi dengan perkara yang tidak di senangi dan neraka di kelilingi dengan kesenangan dan syahwat, maka jangan sampai kesenangan dan syahwat itu membuat kalian lupa terhadap akhirat”.

 

HIKAYAT

 

Dari Manshur bin ‘Ammar ia berkata; Ketika aku singgah di salah satu jalan kampung di Kufah dalam rangka menunaikan hajjiku, lalu di tengah malam yang sangat gelap aku merasa hendak buang hajat, maka aku pergi ke sebuah rumah, tiba-tiba aku mendengar seseorang berkata; “Wahai Tuhanku! Demi kemuliaan dan keagungan-Mu. Sungguh aku tidak bermaksud dengan ke ma’shiyatanku  untuk menentang perintah-Mu, dan ketika aku berbuat ma’shiyat bukanlah aku tidak tahu terhadap perintah dan larangan-Mu, namun kesalahan selalu menghampiriku dan menipuku dengan ampunan-Mu yang maha luas terhadapku dengan kebodohanku, dan celaka selalu membantuku untuk berbuat kesalahan hingga aku terjerumus dalam ke ma’shiyatan. Kini aku mengharap anugerah-Mu untuk menerima alasanku, sebab bila Engkau menolak alasanku dan tidak menyayangiku, alangkah lamanya aku berada dalam kesengsaraan dan siksa”. Setelah berhenti, kemudian aku membacakannya ayat; “Wahai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras dan tidak durhaka kepada Allah atas apa yang di perintahkan kepada mereka dan mereka selalu mengerjakan apa yang di perintahkan”.(Qs. At Tahrim 6). Lantas aku mendengar jeritan keras, teriakan dan gerakan, lalu berheti dan aku tidak mendengar suara lagi. Karena itu aku melanjutkan hajatku kemudian kembali ke tempat singgahku.

 

Keesokan harinya ketika aku kembali melanjutkan perjalanan, tiba-tiba aku mendengar suara tangisan dan melihat orang-orang berta’ziyah. Kemudian ada seorang wanita tua yang ternyata adalah ibu dari sang mayyit yang sedang menangis dan berkata; “Semoga Allah Ta’ala tidak akan memberi balasan kebaikan kepada orang yang membunuh puteraku dengan membacakan ayat yang di dalamnya terdapat keterangan tentang ‘adzab disaat puteraku sedang menegakkan shalat, dan ketika mendengarnya, ayat tersebut terasa sangat dahsyat di hati puteraku hingga tersungkur dan mati”. Manshur berkata; Kemudian aku melihat anak ibu tersebut dalam mimpiku dan aku berkata kepadanya; Apa yang Allah Ta’ala lakukan terhadapmu? Dia menjawab; Allah Ta’ala memperlakukan aku sebagaimana halnya Allah Ta’ala memperlakukan orang-orang yang mati syahid di waktu perang badar. Aku bertanya; Bagaimana itu bisa terjadi? Dia menjawab; Karena mereka mati terbunuh oleh perdang orang-orang kafir sedangkan aku mati terbunuh oleh pedang Allah Ta’ala yang maha pengampun

Scroll to Top