Kajian Kitab Syamail an Nabiy : Kisah Sahabat Mencari Berkah – Ustadz H. Muhammad Fatwa, M.Pd

Kajian Kitab Syamail an Nabiy : Kisah Sahabat Mencari Berkah – Ustadz H. Muhammad Fatwa, M.Pd

Kita serinng menemukan orang mencari keberkahan dengan cara yang beragam. Bahkan sampai ada yang menganggap cara yang ditempuh adalah hal yang gila. Missal membawa batu dari kubur wali, meminta doa kepada ulama dengan sebotol air, dan lain sebagainya.

Namun demikian ada golongan orang yang lebih gila dalam mencari barokah jika dibandingkan dengan orang-orang yang melakukan hal tersebut. Mereka adalah para sahabat Rasulullah SAW.

Faktanya, siapa yang tidak menginginkan barokah dari Rasul SAW. Makhluk yang paling sempurna, paling dicintai oleh Allah SWT yang semua doanya bisa dikabulkan.

Suatu hari, Said bin Yazid pernah dipegang kepalanya oleh Rasulullah SAW. Lalu didoakan oleh Rasul, semoga sehat selalu dan panjang umur. Dalam sebuah riwayat disebutkan Said bin Yazid hidup hingga berusia 94 tahun dan dengan badan yang bugar awet muda sertra panca indera yang masih berfungsi dengan normal. Ini adalah sebuah bukti nyata bahwa barokah dari Rasulullah SAW sangat luar biasa. Jadi tidak heran jika para sahabat hingga melakukan hal-hal yang cukup gila untuk mendapatkan barokah dari Rasul SAW.

Diceritakan pula bahwa ketika Nabi Muhammad SAW sedang berwudlu, para sahabat berbondong-bondong berebut untuk mendapatkan bekas air wudlu Nabi SAW. Mereka rela mengantri untuk mendapatkannya. Untuk apa bekas air wudlu tersebut ?. bermacam-macam, ada yang menggunakan untuk wudlu lagi, ada yang diminum, dan lain sebagainya.

Bahkan ada yang lebih gila, ketika salah seorang sahabat sedang membekam Nabi SAW, lalu setelah selesai ia diminta untuk membuang darah tersebut. Namun Nabi SAW berpesan agar jangan sampai ada yang melihat darah tersebut dibuang. Lalu apa yang dilakukan sahabat tersebut, ia justru meminum darah Rasul SAW. Dan ketika hal tersebut diketahui oleh Nabi, maka Nabi bersabda : ‘Kamu tidak akan sakit, dan api neraka tidak akan menyentuhmu’.

Mungkin ada yang bertanya, ‘Minum darah ? bukankah darah itu najis ?’. perlu digaris bawahi bahwa yang diminum adalah darah Nabi Muhammad SAW, manusia paling suci yang bahkan apapun yang keluar dari dirinya adalah suci. Sekalipun itu darah ataupun kotoran lainnya.

Mendengar kisah-kisah di atas menjadikan kita berfikir ; ‘Betapa enaknya orang-orang yang hidup di zaman Nabi, bisa bertemu dengan Nabi dan bisa meminta barokah kepada Nabi’. Kepada siapa kita mencari barokah di zaman sekarang. Al ‘ulamau waratsatul anbiya’ – ulama adalah pewaris para Nabi. Maka carilah barokah dari guru-guru kita, para wali, para ulama dan kyai.

Itulah sebabnya, kenapa di zaman yang sudah modern ini masih banyak orang-orang yang berziarah kubur para wali, membawa sebotol air, atau bahkan berebut air dari mata air yang konon petilasan para wali. Mereka semua melakukannya untuk mengharapkan barokah dari para kekasih Allah SWT.

Barokah sendiri sangatlah penting dalam hidup kita. Mendekatkan diri kepada para wali, ulama adalah salah satu cara untuk kita berjalan menuju Allah. Jangan kemudian kita sombong berlari sendiri menuju Allah, minta tolonglah kepada Rasulullah, kepada ulama, wali, untuk membantu memohonkan ampun kepada Allah, memintakan qabul atas hajat kita. Inilah yang biasa disebut sebagai washilah. Perantara untuk mencapai Allah.