ARTIKEL

Guru Besar UIN Alauddin Makasar Beri Materi Webinar Pendidikan Kepada Santri Pondok Pesantren Darul Amanah

Posted by admin
05/10/2021 | 12:16 WIB

Guru Besar UIN Alauddin Makasar Beri Materi Webinar Pendidikan Kepada Santri Pondok Pesantren Darul Amanah

KENDAL – Pondok Pesantren Darul Amanah Ngadiwarno Sukorejo Kendal mengadakan Webinar Pendidikan bersama Prof. Dr. H. Azhar Arsyad, M.A (Guru Besar Bidang Pendidikan UIN Alauddin Makasar) mengambil tema “Tantangan Pendidikan Abad 21 di Era Digital Dalam Rangka Membangun Generasi Emas Indonesia” di Gedung Olahraga, Selasa, 05/09/2021.

Prof. Dr. H. Azhar Arsyad, M.A lahir di Toli-Toli pada tanggal 3 Mei 1952. Setelah tamat dan memperoleh Ijazah (Syahadah) lengkap Pondok Modern Gontor pada tahun 1972, memperoleh gelar B.A lulus terbaik (1976) dan Doktorandus lulus terbaik pada FakultasTarbiyah IAIN Alauddin (tahun 1979).

Prof. Dr. H. Azhar Arsyad, M.A memperdalam akademik di University of Minnesota, Amerika Serikat pada musim panas 1984. Setelah itu, mengikuti Studi Komunikasi Antar-Budaya pada Jurusan Antropologi di Portland State University, Oregon pada Musim Gugur 1984 dimana ia memperoleh grade (nilai) G.P.A. rata-rata 4,00 (A). Memperoleh sertifikat di bidang TESOL (Teaching English to Speakersof Other Languages) dari Georgetown University, Washington D. C. pada Musim Panas 1985 dengan nilai kumulatif rata-rata A (4,00). Meraih gelar Master of Arts dalam bidang Linguistik dari State University of New York pada bulan Desember 1985 (beasiswa Fulbright dengan nilai kumulatif 4,00 (rata rata A). Terakhir meraih gelar Doktor dari UIN Syahid, 1999, menulis desertasi tentang Management dan Teologi.

Webinar ini dihadiri oleh Pimpinan, Wakil Pimpinan, Direktur TMI, Dewan Guru dan Seluruh santri Pondok Pesantren Darul Amanah.

Pimpinan Pondok Pesantren Darul Amanah, KH. Mas’ud Abdul Qodir menyampaikan ucapan terimakasih kepada Prof. Dr. H. Azhar Arsyad, M.A.

”Saya mengucapkan terimakasih kepada Prof. Dr. H. Azhar Arsyad, M.A berkenan mengisi webinar pendidikan pada pagi hari ini” tutur abah yai.

“Prof. Dr. H. Azhar Arsyad, M.A, ini dulu satu kelas hingga lulus sama saya saat belajar di KMI Pondok Modern Darussaam Gontor”, Lanjutnya.

“Alhamdulillah Prof. Dr. H. Azhar Arsyad, M.A sudah memiliki perguruan tinggi sendiri yaitu Institut Parahikma Indonesia, mudah-mudahan Pondok Pesntren Darul Amanah bisa segera mendirikan perguruan tinggi”, Imbuh pimpinan pesantren.

”Kami berharap bapak Prof. Dr. H. Azhar Arsyad, M.A dapat memberikan motivasi kepada segenap ustadz-ustadzah dan seluruh santri anak tetap istiqomah belajar di pondok pesantren ini”. Pungkas abah yai.

Kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh Prof. Dr. H. Azhar Arsyad, M.A yang di moderatori oleh Mufti Haris, S.Pd.

Prof. Dr. H. Azhar Arsyad, M.A dalam materinya menyampaikan bahwa para santri harus memahami bahwasanya kita hidup di jaman Milenial.

Dunia ini makin lama makin kecil karena keterhubungan kita dengan beberapa bangsa” ujar beliau.

”Pesantren itu memegang peran penting untuk berperan lebih lanjut hidupnya secara global, untuk itu kita harus memulai dari awal pertama sikap kita, jika kita hidup kita tidak boleh merendahkan siapapun yg di bawah kita. Zaman milenial ini menggunakan sistem atau acara yg lebih cepat tidak bisa kita bandingkan dengan jaman dahulu dan menyampaikan sesuatu harus cepat di zaman milenial”, Terangnya.

:Memahami kehidupan di dunia zaman sekarang ini atau zaman milenialitas, supaya kita bisa belajar di negara lain, kita harus memberikan perhatian lebih kepada illmu bahasa Inggris, tanpa meninggalkan illmu bahasa Arab dan bahasa lainya”, Imbuhnya.

Allah SWT berfirman dalam surah At-Thoriq ayat 5 :
فَلْيَنْظُرِ الْاِنْسَانُ مِمَّ خُلِقَ

“Maka hendaklah manusia memperhatikan dari apa dia diciptakan”.

Beliau menambahkan, Kita diminta memahami dari unsur apa pertama kita di ciptakan yaitu unsur ruh, oleh karena itu ruh ini yang berasal dari awal harus kita aktifkan, karena jika tidak kita aktifkan membuat kita malas, tidak produktif dan membuat kita tidak mau menolong sesama manusia dan membendungnya dengan salah satunya adalah berlomba-lomba dalam kebaikan.

“Saya berharap tantangan yang akan datang ini akan bisa kita wujudkan dengan cara-cara yang islami sebagai cita cita awal kita sejak masuk pesantren” tutupnya.

ARTIKEL TERKAIT