ARTIKEL

Dari Pesantren ke Dunia Dirgantara: Kisah Naufal Arrozaq, Alumni Darul Amanah yang Kini Berdinas di Otban Wilayah 7 Balikpapan

Posted by admin
16/04/2025 | 08:28 WIB

Pendidikan berbasis pesantren kini tak lagi hanya mencetak ulama, namun juga melahirkan generasi profesional yang siap terjun di berbagai bidang strategis, termasuk dunia penerbangan. Salah satu buktinya adalah Naufal Arrozaq, A.Md, alumni Pondok Pesantren Darul Amanah tahun 2020, yang kini berdinas di Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah 7 Balikpapan, setelah lulus dari Politeknik Penerbangan Surabaya.

Jejak Pendidikan dan Perjalanan Karier
Naufal, santri kelahiran 05 Juli 2002 yang berasal dari Desa Kwasen, Kecamatan Kesesi, Kabupaten Pekalongan, selama di pesantren aktif sebagai pengurus bagian bahasa dalam Organisasi Santri Darul Amanah (OSDA). Jiwa kepemimpinannya ini terbukti terus tumbuh hingga berhasil menembus Sekolah Kedinasan di bawah naungan Kementerian Perhubungan RI, mengambil jurusan D3 Teknik Pesawat Udara (TPU).

Politeknik Penerbangan Surabaya merupakan lembaga pendidikan tinggi profesional yang berfokus pada pengembangan keahlian teknis dan keselamatan di bidang penerbangan. Institusi ini menawarkan berbagai program studi unggulan, seperti D-III Teknik Pesawat Udara (TPU), D-III Teknik Navigasi Udara (TNU), D-III Teknik Listrik Bandara (TLB), D-III Teknik Bangunan dan Landasan (TBL), serta D-III Manajemen Transportasi Udara (MTU). Para lulusan Politeknik Penerbangan Surabaya dibekali untuk terlibat langsung dalam berbagai aspek teknis yang krusial dalam operasional bandara.

Salah satu peran penting teknisi bandara adalah dalam kegiatan ground handling dan maintenance pesawat. Ini mencakup perawatan rutin (line maintenance) maupun perawatan mendalam (base maintenance) menggunakan berbagai peralatan Ground Support Equipment (GSE), dengan kepatuhan tinggi terhadap SOP keselamatan. Selain itu, teknisi juga bertanggung jawab dalam memeriksa sistem avionik dan melakukan pre-flight check untuk memastikan sistem navigasi dan komunikasi berjalan dengan baik. Pengecekan dilakukan menggunakan alat digital untuk memantau panel indikator dan log sistem pesawat.

Proses pengisian bahan bakar pesawat (refueling) juga menjadi tugas penting yang dilakukan sesuai protokol keselamatan, dengan penggunaan bahan bakar yang disesuaikan dengan jenis pesawat, seperti Jet A-1 untuk jet atau AVGAS untuk pesawat kecil. Sebelum keberangkatan, teknisi wajib melakukan inspeksi menyeluruh terhadap kondisi pesawat, termasuk ban, rem, lampu, dan kemungkinan kebocoran fluida, guna mendeteksi kerusakan ringan seperti seal bocor atau ban aus.

Teknologi pemeliharaan pesawat pun terus berkembang. Saat ini, drone digunakan untuk inspeksi visual bagian atas pesawat, dan sensor IoT diterapkan dalam sistem predictive maintenance untuk mendeteksi potensi kerusakan lebih awal. Penggunaan digital logbook juga menggantikan pencatatan manual, sehingga mempercepat pelacakan riwayat perawatan. Dalam operasional yang padat, teknisi harus cermat mengatur jadwal perawatan melalui sistem rotasi dan time block, agar proses maintenance dapat berjalan tanpa mengganggu jadwal penerbangan dan tetap menjaga keselamatan penerbangan secara optimal.

Inspirasi dari Seorang Santri

Kisah Naufal Arrozaq menjadi inspirasi bahwa latar belakang santri bukanlah penghalang untuk berkiprah di dunia teknologi tinggi dan strategis seperti penerbangan. Dengan ketekunan, disiplin, dan semangat belajar tinggi, setiap santri bisa menembus batas dan berkontribusi nyata untuk bangsa.

“Kunci utamanya adalah niat, kerja keras, dan terus belajar. Dunia aviasi itu dinamis dan penuh tantangan, tapi juga penuh peluang,” ujar Naufal saat diwawancarai alumni Darul Amanah

ARTIKEL TERKAIT