Belajar Literasi, Sejarah dan Budaya, Santri KISSDA Kunjungi Museum Radya Pustaka

SURAKARTA – Puluhan anggota KISSDA (Komunitas Ilmiah dan Sastra Santri Darul Amanah) mengunjungi Museum Radya Pustaka yang merupakan museum tertua di Indonesia. Kamis 23 Februari 2023.

Kunjungan kali ini dalam rangka melaksanakan tugas lapangan pembelajaran tentang mempelajari literasi, sejarah dan budaya di Indonesia.

Museum Radya Pustaka terpilih menjadi rujukan kunjungan karena museum ini dinobatkan sebagai museum tertua di Indonesia. Tentunya banyak hal yang bisa dipelajari dan ilmu yang diambil oleh santri KISSDA.

Museum tertua di Indonesia, Museum Radya Pustaka pada awalnya bernama Paheman Radyapustaka, berdiri sejak 28 Oktober 1820. Museum yang didirikan oleh KRA Sosrodiningrat IV, Pepatih Dalem Sinuhun Paku Buwono IX ini awalnya berada di Dalem Kepatihan.

Kemudian, pada 1 Januari 1913, Paheman Radyapustaka pindah tempat ke Lodji Kadipala yang sebelumnya milik Orang Belanda bernama Johannes Busselaar yang dibeli oleh Paku Buwono X. Setelah pembelian itu, berganti nama menjadi Museum Radya Pustaka sampai sekarang, yang terletak di Kompleks Taman Sriwedari, Jalan Slamet Riyadi, Kota Solo, Jawa Tengah.

Nama Radya Pustaka diambil dari kata Radya yang berarti Negara atau Kerajaan, dan Pustaka berarti Buku.

Museum Radya Pustaka termasuk museum umum dengan usia 202 tahun. Menyimpan berbagai macam jenis koleksi, yakni Naskah Kuno, Tosan Aji, Arca Batu dan Perunggu, Keramik, Kristal, Gerabah, berbagai jenis Wayang, dan artefak peninggalan sejarah yang bernilai tinggi lainnya.

Adapun Canthik Kapal Kyai Rajamala menjadi salah satu saksi bisu kejayaan Keraton Kasunanan Surakarta, Jawa Tengah, di abad ke-19.

Canthik atau hiasan dari kayu jati tersebut dibuat oleh Putra Mahkota Paku Buwono IV Raden Mas Sugandi (KGPAA Mangkunegara III) di masa pemerintahan Paku Buwono IV sekitar tahun 1788-1820.