Rihlah Ilmiah Pengurus OSDA di Ponpes Manbaus Sholihin dan Ziarah Kubur Makam Para Aulia

JAWA TIMUR – Sudah menjadi agenda tahunan untuk Pengurus Santri Darul Amanah (OSDA) kelas 5 TMI mengadakan kunjungan rihlah ke pesantren lain. Untuk Tahun ini, santri kelas 5 TMI mengadakan rihlah ilmiah dimulai pada tanggal 15 Mei sampai tanggal 17 Mei 2023.

Adapun tempat atau lokasi yang mereka kunjungi yaitu Pondok Pesantren Mambaus Sholihin berlokasi di Jl. KH. Syafi’I No. 7 Suci Manyar Gresik, 7 km dari pusat kota Gresik.

Kegiatan rihlah ini diikuti oleh seluruh Organisasi Santri Darul Amanah (OSDA) kelas 5 yang berjumlah 102 santri serta 7 dewan pendamping ustadz.

Sesampainya di Pondok Manbaus Sholihin, para rombongan langsung transit di ruang tamu pesantren yang sudah disediakan dan melanjutkan pertemuan bersama pimpinan pesantren dan pengurus organisasi santri Pondok Pesantren Manbaus Shilihin Gresik.

Tidak hanya melakukan pertemuan saja, mereka juga berkesempatan untuk bertukar informasi serta program kerja pada masing-masing bagian dilanjutkan dapat berkeliling di area pondok pesantren Manbaus Sholihin.

Pada tahun ini mereka tidak hanya melakukan rihlah, melainkan juga ziarah kubur ke makam para aulia dan Walisongo yang berada di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Ziarah kubur merupakan salah satu amalan mulia yang dilakukan dalam agama Islam. Selain itu, ziarah kubur juga bertujuan untuk mengingatkan manusia yang masih hidup akan kematian.

Di Indonesia sendiri, ziarah kubur merupakan satu tradisi yang biasa dilakukan sebelum Bulan Ramadan maupun saat Hari Raya Idul Fitri atau waktu tertentu lainya dengan tujuan tentu untuk mendoakan.

Tujuan ziarah kubur tahun ini meliputi makam sunan Kalijaga (Demak), Makam Sultan Trenggono, Makam Sunan Muria, Makam Sunan Kudus, Makam Sunan Bonang, dan Makam Sunan Gresik.

Tujuan pertama ziarah kubur kali ini yaitu makam sunan Kalijaga. Sunan Kalijaga adalah seorang tokoh Walisongo, dikenal sebagai wali yang sangat lekat dengan muslim di Pulau Jawa, karena kemampuannya memasukkan pengaruh Islam ke dalam tradisi dan budaya Jawa. Makamnya berada di Kadilangu, Demak.

Dilanjutkan dengan ziarah makam selanjutnya yaitu makam Sultan Trenggono alias Pate Rodim adalah sultan Demak ketiga, yang memerintah tahun 1505-1513 dan 1521-1546. Sultan Trenggono membawa Kesultanan Demak mencapai periode kejayaannya. Wilayah kekuasaan Demak meluas hingga ke Jawa bagian timur dan barat. Pada 1527, pasukan Islam gabungan dari Demak dan Cirebon yang dipimpin Fatahillah atas perintah Sultan Trenggono berhasil mengusir Portugis dari Sunda Kelapa.

Tidak berhenti di makam Sultan Trenggono Demak, ziarah kubur masih dilanjutkan ke makam sunan muria, makam sunan kudus, dan makam sunan bonang.

Di sela perjalanan ziarah makam aulia, untuk merefreshkan pikiran santri terlebih dahulu diajak ke Wisata Bahari Lamongan (WBL). Disana santri terlihat sangat senang, selain dapat berlibur ke tempat wisata, mereka juga dapat sedikit merefresh pikiran setelah sebelumnya melaksanakan perjalanan yang lama didalam bus.