Pondok Pesantren Darul Amanah Laksanakan Pembelajaran Melalui Media Daring (Online)

Pondok Pesantren Darul Amanah Laksanakan Pembelajaran Melalui Media Daring (Online)

KENDAL – Awal Tahun Pelajaran 2021/2022, Santri Pondok Pesantren Darul Amanah melaksanakan pembelajaran daring (online) dengan pemberian materi langsung oleh guru mata pelajaran sesuai jadwal yang sudah ditentukan.

Pembelajaran daring (dalam jaringan) merupakan sistem pembelajaran tanpa tatap muka secara langsung antara guru dan santri tetapi dilakukan melalui online yang menggunakan jaringan internet. Guru harus memastikan kegiatan belajar mengajar tetap berjalan, meskipun siswa berada di rumah.

Hal ini sesuai dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia terkait Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (COVID-19) Fasilitas pembelajaran daring ini bisa diakses baik dengan media personal komputer, laptop maupun smartphone.

Tujuan pembelajaran daring adalah memudahkan komunikasi, terutama penyampaian materi ajar dalam bidang pendidikan yang dilakukan jarak jauh.

Keberadaan pembelajaran daring terus mewarnai bidang pendidikan karena konsepnya sederhana dan mudah dipraktikkan. Tujuan pembelajaran daring bukan hanya memudahkan pengajar menyusun materinya, tetapi mengadakan adanya penilaian meski pembelajaran dilakukan jarak jauh.

Klasifikasi Tujuan Pembelajaran Daring dalam Ranah Kognitif.

1. Level Knowledge (Pengetahuan)
Santri dituntut untuk bisa mengingat atau menghafal suatu materi (pelajaran). Selain itu santri akan ditantang untuk bisa menjelaskan kembali pengetahuan yang sudah diterima sebelumnya.

2. Level Comprehension (Pemahaman)
Santri diharuskan untuk bisa melakukan tafsiran, mengartikan, menerjemahkan dan menjelaskan dengan cara mereka sendiri mengenai pengetahuan yang sudah pernah diterima sebelumnya.

3. Level Application (Penerapan)
Menguji keahlian santri dalam menerapkan pengetahuan untuk tujuan menyelesaikan masalah yang ada dalam soal maupun kehidupan nyata.

4. Level Analysis (Analisis)
Kemampuan santri dalam mempraktekan segala pengetahuan yang diraih untuk membuat solusi dari kehidupan sehari hari.

5. Level Synthesis (Sintesis)
Keahlian santri untuk bisa menghubungkan dan memadukan berbagai komponen dan aspek dari pengetahuan untuk dijadikan sebuah pengetahuan baru.

5. Level Evaluation (Evaluasi)
Keahlian santri untuk menciptakan prediksi atau keputusan dari sebuah persoalan atau pengetahuan yang telah dipunya.

Ranah Afektif (Sikap dan Perilaku)

1. Kemauan Menerima
Kemauan untuk bisa mengamati suatu fenomena dan mampu menerima secara lapang, seperti kemauan menerima pendapat orang lain.

2. Kemauan Menanggapi
Ketika santri ikut serta secara aktif dalam acara tertentu, yang lebih condong pada perilaku inisiatif.

3. Berkeyakinan
Penerimaan santri terhadap sistem nilai tertentu dalam diri personal masing masing.

4. Penerapan Karya
Pengakuan santri pada sistem nilai yang bersifat subyektif pada sebuah karya. Contohnya adalah kesadaran pada hak dan kewajiban.

5. Ketekunan dan Ketelitian
Santri yang telah mempunyai sistem nilai akan bisa berkomitmen tentang apa yang sudah diyakini tentang sistem nilai tersebut. Ini bisa terlihat bila siswa telah bisa berperilaku objektif pada setiap hal.

Ranah Psikomotorik.

1. Persepsi
Hal yang berhubungan dengan cara pemakaian indra saat melaksanakan suatu aktivitas.

2. Kesiapan
Hal yang berkaitan dengan kesanggupan dalam melaksanakan sesuatu hal, seperti kesiapan fisik, pikiran, hingga mental.

3. Mekanisme
Aktivitas yang berhubungan dengan performa respon dalam sebuah habit (kebiasaan). Ini bisa dilihat saat seseorang bisa menampilkan performa pada bidang keahlian tertentu yang bersifat spesifik.

4. Respons Terbimbing
Berkaitan dengan cara menduplikasi atau meniru suatu aksi dari orang lain. Dan melakukan aksi tersebut secara identik.

5. Kemahiran
Tingkatan ini berhubungan dengan keterampilan pada kinerja gerakan motorik.

6. Adaptasi
Berkaitan dengan skill yang telah ada dan berkembang pada masing masing personal. Sehingga individu tersebut bisa mentransformasikan setiap gerakan yang ada dengan keadaan atau kondisi tertentu.

7. Originasi
Berhubungan dengan metode untuk membuat gerakan baru yang diadaptasi sesuai pada kondisi tertentu.

Dalam proses pembelajaran daring, penting untuk ditambahkan pesan-pesan edukatif kepada orangtua dan peserta didik tentang Covid-19.

Beberapa guru mengaku jika pembelajaran daring ini tidak seefektif kegiatan pembelajaran konvensional (tatap muka langsung), karena beberapa materi harus dijelaskan secara langsung dan lebih lengkap.

Dengan demikian, guru dituntut mampu merancang dan mendesain pembelajaran daring yang ringan dan efektif dengan memanfaatkan perangkat atau media daring yang tepat dan sesuai dengan materi yang diajarkan.

Walaupun dengan pembelajaran daring akan memberikan kesempatan lebih luas dalam mengeksplorasi materi yang akan diajarkan, namun guru harus mampu memilih dan membatasi sejauh mana cakupan materinya dan aplikasi yang cocok pada materi dan metode belajar yang digunakan.