ARTIKEL
Pondok Pesantren Darul Amanah Ikuti Webinar Internasional Mendefinisikan Ulang Demokrasi dan Patriotisme Negara Untuk Dunia Muslim Yang Damai
SEMARANG – Rabu, (17/03/2021) Pondok Pesantren Darul Amanah Sukorejo Kendal yang diwakili oleh Ustad Hasan, S.Pd Selaku anggota bagian kerjasama kelembagaan dan urusan luar negeri Pondok Pesantren Darul Amanah, mengikuti webinar internasional dengan tema “Redefening Democracy and State Patriotism for Peaceful Muslims World”.
Acara ini diselenggarakan oleh Universitas Negeri semarang dan Kedutaan Besar Kerajaan Maroko di Indonesia dimulai dengan sholawat dilanjutkan menyanyikan lagu Indonesia raya dan lagu kebangsaan kerajaan maroko.
Kegiatan ini dihadiri menghadirkan banyak tokoh pembicara kunci seperti Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum selaku Rektor UNNES Semarang, Mr. H.E Ouadia Benabdellah selaku Duta Besar Kerajaan Maroko, Syaikh Aziz El Kobaiti Idrisi Hasani selaku President of The Internasional Academic Center of Sufi and Aesthetic Studies Indonesia, Duta Besar LBBP RI Indonesia untuk Kerajaan Maroko dan Mauritania Bapak Hasrul Azwar, Mr. Mounir Belayachi selaku Deputi Kedutaan Kerajaan Maroko untuk Indonesia serta para tamu undangan beberapa rektor, dosen, akademisi dan beberapa undangan lainya.
Rektor UNNES Semarang Prof. Dr. Fatkhur Rokhman, M.Hum menyampaikan dalam sambutanya, terima kasih kami ucapkan kepada Kedutaan Besar Kerajaan Maroko atas kerjasamanya dalam acara Seminar Internasional ini.
“Acara ini sungguh membanggakan dan membahagiakan hati khususnya keluarga besar UNNES semarang dan umumnya masyarakat indonesia karena kepercayaan dari dunia islam khususnya sahabat kita dari maroko bisa menyelenggarakan acara luar biasa ini”, Ungkapnya.
“Seminar ini menandai niat baik ikhtiar kolektif dua bangsa besar yaitu indonesia dan maroko untuk menjalin hubungan keilmuan secara harmonis demi terciptanya masyakarat yang damai dalam lingkungan negara muslim di dunia”, Tambahnya.
“Meskipun acara ini dengan daring kami ucapkan terima kasih kepada tamu undangan atas kehadiranya dalam acara webinar internasional ini juga merupakan berkah bagi UNNES dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan juga menjadi doa serta spirit bagi UNNES dalam meningkatkan akselerasi menjadi perguruan yang mendunia”, Imbuhnya.
“UNNES adalah universitas dengan visi berwawasan konservasi dan bereputasi internasional. sebagai universitas konservasi kami menjunjung tinggi sekaligus menjadi pendorong pelestarian sumber daya alam dan lingkungan dan juga berkomitmen melestarikan seni dan budaya serta moral dan karakter”, Lanjutnya.
Beliau menambahkan, “Dalam upaya melestarikan moral dan karakter kami memberikan perhatian kepada nilai-nilai luhur yang dimiliki bangsa indonesia pada khususnya dan masyarakat dunia umumnya salah satu nilai tersebut adalah nilai perdamaian”.
“Semoga acara ini bisa meningkatkan pemahaman modernisasi agama dengan menggali dan mempertemukan gagasan tokoh dari dua negara indonesia dan maroko serta meningkatkan dialog keilmuan dan bangsa serta meningkatkan hubungan dan kerjasama kebudayaan antara dua negara”, Tutupnya.
Dubes LBBP untuk Kerajaan maroko dan Republik Islam Mauritania Dubes Hasrul Azwar dalam paparanya tentang peran pendidikan dalam menciptakan masyarakat muslim yang demokratis, patriotik dan cinta damai.
Sebagai pembuka beliau menyampaikan ucapan terima kasih kepada Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kesempatan untuk bisa ikut dalam acara webinar internasional.
“Islam adalah agama yang sangat disiplin mengajarkan pendidikan. Banyak keterangan dalam Al-Qur’an dan Al-Hadits yang berkaitan tentang hebatnya orang yang berpendidikan. Islam sebagai agama yang rahmatan lil Alamin harus bisa menciptakan pendidikan yang bernuansa berdemokrasi”, Ucapnya.
“Pendidikan harus mampu menghasilkan sikap menciptakan perdamaian dan patriotik. Islam meninggikan derajat orang yang berilmu dan orang yang mempunyai pengetahuan atau orang yang mempunyai ilmu yang banyak”, Tambahnya.
“Pendidikan harus menciptakan suasana yang demokratis, kondisi yang patriotik dan cinta perdamaian”, Tutupnya.
Dubes Kerajaan Maroko untuk Indonesia, Mr. H.E Ouadia Benabdellah menyampaikam ucapan terima kasih kepada keluarga besar Universitas Negeri Semarang atas kerjasamanya bisa menyelenggarakan webinar Internasional.
Dalam paparanya beliau menjelaskan, Sejak kemerdekaan pada 1956, maroko memasukan dalam demokrasinya dalam konstitusinya selain menjadi kepala negara, raja menjadi komando dari sistem agama di maroko. Sebagai pemimpin spiritual, raja berusaha untuk bisa menyeimbangkan antara praktik agama dan sosial.
Kepentingan dari agama berfokus pada konstitusi era modern. Hal ini membuat maroko menjadi negara yang spesial yang dapat menjaga hubungan beragama dan politiknya.
Pada tahun 1999, maroko telah memasukan praktek demokrasi dalam konstitusinya dengan memasukan pertimbangan publik. hal ini berkaitan dengan kepentingan umum konstitusi baru pada tahun 2011.
Pada tahun 2011, ketika adanya konflik arab, Raja Muhammad ke VI berusaha untuk mengontrol kondisi sosial politik negara dan ekonominya.
Dengan membuat maroko menjadi demokrasi pada konstitusi baru, diharap maroko dapat memenuhi keinginan dari pada demonstran di arab spring.
Saat ini, maroko dapat kembali stabil dengan demokrasi, maroko juga dapat mengontrol keadaan sosialnya dengan memasukan unsur islam dalam demokrasinya.
Sebagai penjaga dari 3 agama abrahmik, Raja Muhammad VI berusaha untuk bisa menjadi demokratis dengan memastikan kepentingan dari ketiga umat agam tersebut.
Maroko mempraktekan islam washatiyah. Maroko juga menganut sufism dalam kehidupan beragamanya. Merupakan hal penting juga bagi negara maroko untuk bisa menguatkan hubungan dengan negara sekitar dan juga negara sahabat, termasuk indonesia.
Maroko juga tetap berusaha untuk menyebarkan toleransi dan keterbukaan seperti yang ada di indonesia. Maroko berusaha dapat menguatkan hubungan yang telah terjalin dengan indonesia.
Saat ini negara kami telah menjadi salah satu pandangan bagi negara barat untuk dunia islam dan juga timur tengah.
Syaikh Aziz El Kobaiti Idrisi Hasani selaku President of The Internasional Academic Center of Sufi and Aesthetic Studies Indonesia dalam paparanya menjelaskan bahwa sejarah nasional indonesia mencatat bahwa salah satu walisongo adalah berasal dari maroko yaitu syaikh Maulana Malik Ibrahim.
Begitu juga ibnu batutah telah mengunjungi aceh pulau sumatra pada abad ke 14 di tengah perjalananya menuju india. Dia terkagum dengan kehidupan beragama masyarakat indonesia dan akhlak mereka yang baik.
Tidak mengherankan apabila tingkat kemiripan antar kedua negara sangatlah tinggi seperti karakter atau tabiat penduduk, moderat, ramah dan toleran dengan penduduk maroko.
Maroko dikenal dengan heterogenitas pendudukanya (arab, amerika dan afrika). Penduduk maroko sudah lama dikenal dengan ramah dan aman bagi kaum yahudi maroko dan mempunyai hak yang sama seperti umat islam.
Penduduk Indonesia dikenal dengan heterogenitas bahasa, tradisi, suku, dan agama bisa hidup rukun satu sama lain.
Maroko mengangkat ahlu bait di lingkungan pemerintahanya. Begitu juga indonesia melakukan penghormatan besar kepada ahlu bait dan kedudukan tinggi para habaib.
Menelusuri jejak sufi termasukbsalah satu pilar yang menjaga ketentraman dua negara karena sufi beragama secara menyeluruh bak syariat maupun hakikat. Dan orang shaleh tumbuh berkembang sebagaimana tanah subur menumbuhkan tumbuhan.
Di maroko tasawuf merupakan salah satu pilar ketentraman dan kedamaian (sebagai negara wali). Ratusan majelis tareqat dan konferensi tasawuf setiap tahun serta berdirinya persatuan sufi internasional di jakarta di bawah pimpinan Habib Lutfi bin Yahya tasawuf termasuk bagian dari kehidupan sehari-hari bangsa indonesia.
Stabilitas hubungan maroko dan indonesia adalah kekuatan umat islam sebagaimana burung yang salah satu sayapnya ada diujung barat dan salah satunya di ujung timur.
Paparan selanjutnya disampaikan oleh Duta Besar LBBP Republik Indonesia untuk Afghanistan dan diakhiri dengan sesi tanya jawab.