ARTIKEL

Perwakilan Pondok Pesantren Darul Amanah Ikuti Seminar “Halal Fashion Forward” Yang Diikuti 99 Perusahaan Tekstil Ternama

Posted by SVQ.Da
17/10/2024 | 20:59 WIB

Pekalongan — Perwakilan Pondok Pesantren Darul Amanah Sukorejo Kendal menghadiri seminar bertajuk “Halal Fashion Forward: Empowering the Sarung Industry through Halal Compliance” yang diselenggarakan oleh Kementerian Perindustrian RI bekerja sama dengan Thoyokem, Global Fashion Halal Standard, dan World Halal Centre Nahdlatul Ulama.

Acara ini berlangsung di Institut Teknologi Sains Nahdlatul Ulama (ITSNU) Pekalongan, diikuti oleh 99 perusahaan tekstil ternama, ulama, serta akademisi. Seminar ini diselenggarakan secara offline dan online.

Sarung, yang memiliki makna penting dalam tradisi pesantren, tidak hanya menjadi pakaian sehari-hari bagi santri, tetapi juga simbol etika dan nilai-nilai agama Islam. Seiring waktu, sarung telah berkembang menjadi produk fashion global, membuat pentingnya sertifikasi halal dalam industri ini semakin menonjol.

Industri tekstil sarung di Indonesia kini diharapkan memenuhi standar halal dan syariat Islam, guna menjaga kualitas dan kepatuhan terhadap ajaran agama.

Seminar ini juga menyoroti pentingnya peran pesantren dalam menjaga nilai-nilai halal di industri tekstil. Pesantren dipandang sebagai pusat pendidikan yang tidak hanya mendidik santri dalam ajaran agama, tetapi juga bisa menjadi model dalam penerapan standar halal di dunia industri.

Ustadz Muhammad Mufti Haris, M.Pd, dan Ustadz Amirudin Maula, S.Pd, perwakilan dari Pondok Pesantren Darul Amanah, menyampaikan pandangan mereka terkait pentingnya keterlibatan pesantren dalam edukasi halal. “Pesantren dapat menjadi pusat penyebaran pengetahuan dan kesadaran akan pentingnya produk halal di tengah masyarakat, khususnya dalam busana,” ujar Ustadz Muhammad Mufti Haris.

Ia juga menambahkan, “Kami nantinya akan mengedukasi santri tentang pentingnya produk halal dalam kehidupan sehari-hari, sehingga mereka memahami prinsip-prinsip syariat dalam berbagai aspek, termasuk busana.”

Ustadz Amirudin Maula juga berharap seminar ini dapat mendorong kolaborasi antara pesantren dan industri tekstil.

“Semoga nantinya terjalin kolaborasi antara pesantren dan industri tekstil untuk memastikan bahwa produksi sarung di Indonesia tidak hanya memenuhi standar kualitas, tetapi juga mematuhi aturan halal,” tambahnya.

Dengan harapan memperkuat sinergi antara pesantren dan industri, seminar ini bertujuan memajukan sektor fashion halal yang berbasis budaya dan nilai-nilai Islam di Indonesia.

ARTIKEL TERKAIT