Peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW Pondok Pesantren Darul Amanah

Peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW Pondok Pesantren Darul Amanah

SUKOREJO-Isra’ Mi’raj adalah dua bagian perjalanan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW dalam waktu satu malam saja. Kejadian ini merupakan salah satu peristiwa penting bagi umat Islam, karena pada peristiwa inilah beliau mendapat perintah untuk menunaikan salat lima waktu sehari semalam

Isra’ sendiri memiliki arti perjalanan di malam hari, sedangkan mi’raj berarti baik atau diangkat ke Sidratul Muntaha. Pada malam itu, Rasulullah SAW bersama para malaikat Jibril melakukan perjalanan dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjidil Aqsa di Palestina, Lalu Nabi diangkat ke langit ke tujuh untuk bertemu dengan Allah SWT. Peristiwa tersebut terjadi pada 27 Rajab pada tahun ke 8 kenabian.

Minggu, (27/2/2022) Pondok Pesantren Darul Amanah Ngadiwarno Sukorejo Kendal mengadakan acara Peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW. Dengan dihadiri seluruh santri dan dewan asatidz dan ustadzaat Pondok Pesantren Darul Amanah.

Namun pada sore sebelum acara dimulai, serentak santri darul amanah melaksanakan Tahtim Al Qur’an bersama pengurus OSDA bagian Ta’lim di Masjid Darunnajah Pondok Pesantren Darul Amanah

Pada setiap malam acara dimulai setelah melaksanakan sholat isya’. Acara diawali dengan sholawat oleh grup rebana dari santriwati. Dan disambung dengan membaca Wahyu ilahi oleh saudara Syauqi Nur Putra.

Dilanjutkan dengan pesan dan nasehat yang diwakilkan oleh Ustadzah Siti Zulaikha.S.Pd.I, menyampaikan, “Malam hari ini merupakan malam 27 rajab yang mana di malam itu menceritakan sebuah peristiwa yang sangat penting untuk kita semua dunia dan ummat muslim khususnya dengan peristiwa Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW”.

Didalam peristiwa tersebut mengingatkan kita tentang sholat lima waktu, dengan perjuangan beliau sampai ke Sidratul Muntaha dan kita diperintah untuk melaksanakan sholat. Semoga dengan peringatan malam hari ini, bertambah hidup dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT”.

Dia menambahkan, “Pada malam hari ini kita di penghujung bulan rajab, sebentar lagi kita akan bertemu dengan bulan sya’ban dan dilanjut bulan dimana semua amal kita akan diterima oleh Allah SWT, yakni semoga dalam bulan Ramadhan nantinya kita bisa penuh penuhi. tanpa ada halangan apapun dan semoga semua amal ibadah kita diterima di sisi Allah SWT”.

Selanjutnya acara di warnai dengan gema sholawat yang menyejukkan hati oleh grup rebana Tajunnabi Darul Amanah. Beberapa sholawat dibawakan membuat seluruh santri ikut bersholawat dalam acara peringatan malam hari ini.

Langsung pada acara inti, kali ini dalam mauidhoh Khasanah, dihadiri oleh alumni Pondok Pesantren Darul Amanah tahun 2015 dan menjadi ketua OSDA 624, serta menjadi penghafal Alquran Pondok Darul Hadis,Yaman. Beliau adalah Ustad Galang Perdamaian Abadi.

Dalam Mauidhoh Hasanahnya beliau menyampaikan banyak motivasi dan pengalamanya selama terjadi ilmu baik di Indonesia maupun di Yaman.

“Ketika kalian di pondok hanya mengambil ilmu melalui assatidz dengan kitab-kitab yang dipelajari, maka akan merugi. Kalian juga harus mengambil ekstrakulikuler, ke-organisasian, apapun yang ada di pondok pesantren ambilah!!, karena itu akan membentuk karakter kalian kedepan, bukan untuk saat ini. Saat ini kalian masih di gembleng, dididik untuk menjadi kader-kader pemimpin, dan terbukti banyak alumni Darul Amanah menjadi pemimpin di seluruh Indonesia”.

Beliau menambahkan, “ada 3 komponen penting dalam proses tholabul Ilmi, yang pertama adalah santri (diri kalian sendiri), yang kedua ustadz dan ustadzah, yang ketiga adalah kedua orang tua kalian. Ketiga kompenen ini harus saling berpadu dalam proses mencari ilmu, guru mendoakan murid, orang tua mendoakan murid, murid harus bisa mendoakan guru dan orang tua. Ini tidak boleh terlepas dari kalian.

Ini akan menentukan kesuksesan kalian terutama doa seorang ibu”.

Dan tidak lupa beliau juga memberikan ilmu mengenai peristiwa Isra’ Mi’raj pada malam hari ini. Beliau mengupas satu ayat Alquran yang menjelaskan tentang peristiwa Isra’Mi’raj.

سُبْحٰنَ الَّذِيْٓ اَسْرٰى بِعَبْدِهٖ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اِلَى الْمَسْجِدِ الْاَقْصَا الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنْ اٰيٰتِنَاۗ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ

 

“Mahasuci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidilharam ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami menunjukkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sungguh Dia Maha Mendengar, Maha Melihat”.

Mari kita perbaiki niat kita untuk belajar di darul amanah sesuai dengan kehendak kita pribadi dan kehendak kedua orang tua kita. Orang tua itu tidak pernah menginginkan anaknya menjadi orang yang sukses kaya raya, Namun mereka ingin ketika Anda pulang dari pondok, memiliki akhlak yang baik, berbakti kepada orang tua, menjalankan sholat lima waktu. Itu cukup untuk memuji orang tua kalian”, tutupnya.

Acara diakhiri dengan pembacaan do’a oleh ustad Ainul Azka S.Pd. dan ditutup dengan hamdalah.