PENUTUPAN MUHADHOROH AKBAR

DARUL AMANAH-Muhadhoroh adalah salah satu kegiatan rutin Pondok Pesantren Darul Amanah. Kegiatan tersebut selalu di laksanakan pada malam Senin. Dan kegiatan itu diikuti oleh seluruh santri Pondok Pesantren Darul Amanah. Tapi kali ini acara rutin tersebut tidak diadakan seperti biasanya. Melainkan muhadhoroh tersebut di laksanakan secara besar-besaran di masjid Darun Najah (20/5).

Kegiatan rutin  yang biasa di lakukan oleh para santri Pondok Pesantren Darul Amanah adalah mengadakan muhadhoroh dengan menggunakan bahasa resmi, yaitu Bahasa Arab dan Bahasa Inggris. Kegiatan itu sudah berjalan turun temurun sejak lama. Tujuan di adakannya muhadhoroh adalah untuk membentuk mental para santri Pondok Pesantren Darul Amanah. Agar para santri Pondok Pesantren Darul Amanahdapat memiliki mental yang kuat supaya mereka dapat berbicara di depan umum.

Muhadhoroh ini biasanya di adakan di dalam  kelas masing-masing dan menurut kelompok masing-masing. Dan muhadhoroh  ini selalu dinilai oleh para pengurus yang menjaga di tempat itu. Jadi para santri dapat mengetahui seberapakah kemampuan mereka dalam berpidato. Tapi kali ini muhadhoroh tidak di laksanakan di dalam tempatnya masing-masing, melainkan di masjid Darun Najah. Dikarenakan muhadhoroh kali ini adalah acara akbar. Pidato besar-besaran ini biasa di lakukan jika sudah mendekati libur panjang maupun tes semesteran. Seperti yang sudah di selenggarakan pada malam senin (20/5). Karena sudah mendekati ujian semester genap, para pengurus mengadakan muhadhoroh tersebut di masjid Darun Najah.

Acara muhadhoroh pada malam itu berjalan dengan baik dan begitu meriah. Dengan hiasan-hiasan yang menarik, menambah keindahan masjid Darun Najah. Dan yang lebih meriah lagi adalah lantunan-lantunan sholawat yang di bawakan oleh Nurul Falah dan Jaya Urrosyidin. Suar mereka berdua begitu merdu dan membuat para santri ikut bersholawat. Selain itu, permainan marawis dari Group Marawis menambah kemeriahan acara muhadhoroh akbar tersebut.

Begitu lantunan sholawat selesai, acara inti pun segera dimulai. Pidato pembuka di sampaikan oleh Suryo Hadi Nugroho dari kelas X SMK. Penyampaian pidatonya membuat para santri bertepuk tangan.

“Pidato yang di sampaikan oleh Suryo sangat bagus, saya terpukau melihat cara penyampaiannya”. Puji salah seorang santri yang hadir dalam acara itu.

Selain Suryo, ada juga santri dari kelas VIII yang menyampaikan pidato sebagus Suryo. Dia adalah Zen Miftah. Meskipun ia masih duduk di bangku kelas VIII MTs, cara penyampaiannya tidak kalah bagus dengan pidato yang di sampaikan oleh Suryo.

Acara pun akhirnya selesai begitu acara di tutup oleh pembawa acara. Dan acara tersebut di tutup dengan bacaan Al-Khamdalah.