ARTIKEL
PEMBUKAAN BAHASA : Buka Disiplin Berbahasa, Bahasa Bukan Musuh
Darul Amanah-Tahun ajaran baru telah dimulai. Segala kegiatan, dan pengajaran di Pondok Pesantren Darul Amanah secara tidak langsung berjalan sebagaimana mestinya. Termasuk kegiatan berbahasa resmi (Arab dan Inggris).
Bahasa merupakan hal yang penting dalam pondok ini karena semua kegiatan harus memakai bahasa resmi yaitu bahasa Arab dan bahasa Inggris. Kedua bahasa itu dinilai sangat penting dikarenakan Al-Qur’an yang merupakan sumber ilmu agama menggunakan bahasa Arab, sedangkan bahasa Inggris juga penting karena merupakan bahasa yang paling banyak digunakan di dunia.
Jum’at, 22 Juli 2022, resmi dibukanya kembali disiplin bahasa bagi santri dan santriwati Pondok Pesantren Darul Amanah. Dimana Pondok Pesantren Darul Amanah merupakan pondok alumni Gontor yang menggunakan bahasa resmi dalam semua kegiatannya.
Pembukaan dilaksanakan di Gedung Olahraga Darussalam Pondok Pesantren Darul Amanah, dengan diikuti oleh seluruh santri dan satriwati, serta dewan pembina bagian bahasa atau yang sering disebut dengan musrif Lughoh.
Ustaz Tahsya Ainul Haq, M.A, selaku dewan pembina bagian bahasa Pondok Pesantren Darul Amanah, dalam sambutannya menyampaikan “Pagi hari ini kita adakan acara yaitu pembukaan disiplin bahasa, mengetahui telah dibukanya kembali kegiatan pondok dan juga disiplin pondok. Kita buka disiplin bahasa ini, untuk kegiatan bahasa kalian. Kegiatan bahasa yang dimaksud adalah kegiatan 24 jam kalian selama di Pondok Pesantren Darul Amanah”.
Beliau menambahkan, “Disiplin bahasa disini bukan untuk menakuti kalian, kami hanya ingin memberi tahu kalian bahwa bahasa itu kuncinya dunia. Kalian tidak akan saling memahami jika kalian tidak berbahasa, tidak bisa belajar jika tidak berbahasa, bahkan kalian juga tidak akan bisa menikmati indahnya berbahasa di negara lain tanpa bahasa”.
“Ayo… Kita belajar bahasa. Bahasa bukankan musuh, jika kalian menganggap bahasa adalah musuh, kalian akan menutup mulut kalian karena mulut kalian mengeluarkan bahasa” imbuhnya.
Khusus santri baru, mereka diberi waktu tiga bulan masa percobaan untuk membiasakan diri berbahasa resmi pondok, sebelum benar-benar diwajibkan. Dalam tiga bulan pertama, santri baru masih ditoleransi menggunakan sedikit bahasa Indonesia dalam percakapannya sambil perlahan mempraktikkan bahasa Arab. Biasanya, secara bertahap dalam jangka waktu itu santri baru akan mampu bercakap-cakap ringan dengan bahasa Arab yang sering didengar dan dicontohkan guru di kelas atau kakak kelas di asrama. Dan dibulan selanjutnya, ia sudah harus berhati-hati agar tidak sampai berbicara bahasa Indonesia sepatah kata pun juga. Disiplin bahasa sudah sepenuhnya harus dipatuhi memasuki bulan keempat mereka menjadi santri Pondok Pesantren Darul Amanah.
Selain penggunaan bahasa asing di kelas-kelas, aktivitas santri dalam rangka peningkatan kemampuan mereka dalam berbahasa asing antara lain muhadatsah, drama contest, princess and queen language, watching, listening, dan lain sebagainya.