ARTIKEL

Kutipan Khutbah Jum’at Oleh Al-Ustadz Hasan, M.Pd Tentang Di Bulan Rajab, Mari Kita Maksimalkan untuk Beribadah di Masjid Darunnajah Pondok Pesantren Darul Amanah

Posted by SVQ.Da
19/01/2024 | 11:52 WIB

1. Alhamdulillah, segala puji milik Allah swt. Tuhan yang selalu memberikan kita kekuatan jasmani maupun rohani. Secara jasad yakni kita bisa hadir di masjid yang mulia dan berkah ini untuk beribadah shalat Jumat bersama dengan yang lainnya tanpa halangan sakit maupun halangan yang lainnya.

2. Sedangkan secara rohani kita semua tetap diberikan keimanan untuk meyakini Allah swt sebagai Tuhan kita dan Nabi Muhammad saw sebagai utusan-Nya. Serta kita sadar bahwa salah satu bukti keimanan yang ada di dalam hati kita yakni kita tetap menjalankan ibadah shalat Jumat di masjid yang mulia ini.

3.Beribadah kepada Allah swt merupakan bentuk penghambaan kita kepada-Nya, karena sesungguhnya kita semua diciptakan oleh Allah swt, yakni untuk menyembah-Nya. Hal ini dikuatkan oleh firman Allah swt dalam Al-Qur’an surat Adz-Dzariyat ayat 56:

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

Artinya: Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku (QS Adz-Dzariyat [51]: 56).

Dari ayat di atas menjelaskan kepada kita bahwa sesungguhnya semua makhluk Allah yang diciptakan oleh-Nya merupakan seorang hamba yang harus patuh untuk menghamba atau menyembah kepada-Nya.

4. Karena kita semua diciptakan untuk menyembah Allah swt, maka sudah sepantasnya pada bulan Rajab yang mulia ini, kita harus memperbanyak ibadah kepada-Nya, karena sesungguhnya ibadah di bulan Rajab, Allah swt akan melipatgandakan amal perbuatan kita.

Hal ini sebagaimana sabda Nabi Muhammad saw ketika menyampaikan khutbah Jumat di bulan Rajab pada masanya. Dalam khutbahnya beliau bersabda:

أَيُّهَا النَّاسُ! إِنَّهُ قَدْ أَظَلَّكُمْ شَهْرٌ عَظِيْمٌ، شَهْرُ رَجَبَ، شَهْرُ الله تُضَاعَفُ فِيْهِ الْحَسَنَاتُ وَتُسْتَجَابُ فِيْهِ الدَّعَوَاتُ وَيُفَرَّجُ عَنْ الْكُرْبَاتِ، لَا يُرَدُّ فِيْهِ لِلْمُؤْمِنِيْنَ دَعْوَةٌ، فَمَنْ اِكْتَسَبَ فِيْهِ خَيْراً ضُوْعِفَ لَهُ فِيْهِ أَضْعَافاً مُضَاعَفَةً، وَاللهُ يُضَاعِفُ لِمَنْ يَشَاءُ

Artinya: Wahai manusia! Sungguh telah menaungi kepada kalian semua, bulan yang agung, yaitu bulan Rajab yang merupakan bulan Allah, setiap kebaikan akan dilipatgandakan di dalamnya dan doa-doa akan diterima, kegelisahan akan dihilangkan, doa-doa orang mukmin tidak ditolak. Barangsiapa yang melakukan kebaikan di dalamnya, maka akan dilipatgandakan menjadi berlipat ganda, dan Allah bisa melipatgandakan (pahala) bagi siapa saja yang Dia kehendaki (HR Anas bin Malik).

Dengan memahami redaksi dalil di atas maka sudah pasti semua amal perbuatan baik yang kita lakukan di bulan Rajab ini dilipatgandakan pahalanya oleh Allah swt dan juga sebaliknya dengan perbuatan yang buruk.

5. Amaliah ibadah dan kebaikan yang bisa kita lakukan di bulan Rajab ini sangatlah banyak, sebagaimana yang dijelaskan oleh Imam Ibnu Hajar al-Asqalani dalam kitab Tabyinu al-‘Ajb bi Ma Warada fi Syahr Rajab, halaman 20, di antaranya (1) puasa; (2) bersedekah; (3) silaturahim; (4) memberi makan orang yang lapar; (6) menjenguk orang sakit; (7) menyenangkan anak yatim; serta semua ibadah dan kebaikan lainnya.

Sedangkan anjuran dasar ibadah puasa dari empat bulan yang dimuliakan (termasuk di dalamnya bulan Rajab), telah ditegaskan oleh Imam Fakhruddin al-Razi dalam Mafâtîh al-Ghaib, juz 16, halaman 54, yang merupakan sabda Rasulullah saw:

مَنْ صَامَ يَوْمًا مِنْ أَشْهُرِ اللّٰهِ الْحُرُمِ كَانَ لَهُ بِكُلِّ يَوْمٍ ثَلَاثُونَ يَوْمًا

Artinya: Barang siapa yang berpuasa satu hari pada bulan-bulan yang dimuliakan (Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab), maka ia akan mendapat pahala puasa 30 hari.

6. Sementara Sayyid Abu Bakar Syattha’ dalam kitab I’ânah at-Thâlibîn mengutip hadits berikut: صُمْ مِنْ الْحُرُمِ وَاتْرُكْ صُمْ مِنْ الْحُرُمِ وَاتْرُكْ صُمْ مِنْ الْحُرُمِ وَاتْرُكْ

Artinya: Berpuasalah pada bulan-bulan mulia dan tinggalkanlah! Berpuasalah pada bulan-bulan mulia dan tinggalkanlah! Berpuasalah pada bulan-bulan mulia dan tinggalkanlah! (HR Abu Dawud dan yang lainnya).

Maka dari itu, marilah kita semua untuk memperbanyak ibadah kepada Allah swt, baik tetap istikamah menjalankan ibadah wajib, dan menambah ibadah sunnah yang lainnya. Karena salah satu nikmat seorang hamba yang hidup di dunia adalah dengan bersujud (menghamba) kepada Allah swt.

ARTIKEL TERKAIT