Belajar Publik Speaking, Ribuan Santri Ponpes Darul Amanah Nonton Debat Paslon Capres-Cawapres

KENDAL – Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai lembaga penyelenggara pemilu mengadakan agenda debat calon Presiden dan wakilnya.

Pemilihan presiden adalah momen penting dalam demokrasi sebuah negara. Calon-calon presiden diharapkan memiliki pemikiran dan visi yang jelas serta mampu memimpin negara dengan baik. Salah satu cara untuk mengetahui seberapa siap calon presiden dalam memimpin negara adalah dengan mengadakan debat capres dan cawapres.

Debat capres dan cawapres adalah salah satu kesempatan bagi calon presiden dan calon wakil presiden untuk menunjukkan keterampilan dan kemampuan mereka dalam menghadapi tantangan politik dan kebijakan publik. Debat juga memungkinkan calon presiden dan calon wakil presiden untuk membahas berbagai isu penting yang relevan dengan pemilihan presiden.

Selain itu, debat perlu menguji sejauh mana autentisitas pemahaman dan kedalaman pasangan calon terkait isu-isu penting dan kondisi faktual dari setiap tema perdebatan. Jadi, sudah sewajarnya pertanyaan yang dirumuskan oleh panelis tidak perlu diberikan kepada paslon presiden dan wakil presiden.

Memberikan informasi yang lebih tentang pengetahuan salah satunya publik speaking, ribuan santri Pondok Pesantren Darul Amanah menyaksikan langsung acara debat pada malam hari ini.

Para santri tidak hanya melihat sisi publik speakingnya tetapi juga dari aspek melihat etika debat, literasi ilmu hukum, ilmu politik, ekonomi dan lain-lain yang nantinya para santri bisa dipraktekan ketika lulus kelak. Selain itu, para santri juga bisa melihat ide dan gagasan para paslon capres dan cawapres saat mereka ada yang terpilih mendatang.

KH. Muhammad Fatwa, M.Pd pengasuh pesantren menyampaikan, santri sebagai penyimak akan melihat masing-masing paslon, apalagi untuk melihat respons natural calon dalam menghadapi peristiwa tidak terduga.

“Apakah masih mampu bersikap substantif, sistematis, dan tepat sasaran. Konsep, komitmen, dan keberpihakan atas suatu isu diuji secara apa adanya dalam debat yang spontan,” ujar Gus Fatwa.

Menjadi seorang pemimpin, tambah Gus Fatwa, sudah semestinya bisa bekerja di bawah tekanan. Maka, manfaat dari pertanyaan yang dirahasiakan dan disampaikan di tempat acara juga untuk melihat daya tahan dan adaptasi calon ketika bekerja di bawah tekanan ataupun situasi dan kondisi yang tak terduga.