ARTIKEL
Kajian Kitab Ushfuriyah (Hadits 9) : “Lima Syarat Syurga” – Ustadz Makinun Amin, S.Pd
عَنْ مُعَاذِ بْنِ جَبَلٍ رَضْيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّهُ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ اللهُ تَعَالَى يَا ابْنَ آدَمَ اِسْتَحْيِ مِنِّي عِنْدَ مَعْصِيَتِكَ وَاَنَا أَسْتَحْيِ مِنْكَ يَوْمَ الْعَرْضِ الْأَكْبَرِ فَلَا أُعَذِّبُكَ ، يَا ابْنَ آدَمَ تُبْ إِلَيَّ أُكْرِمْكَ كَرَامَةَ الْأَنْبِيَاءِ ، يَا ابْنَ آدَمَ لَا تُحَوِّلْ قَلْبَكَ عَنِّي فَإِنَّكَ إِنْ حَوَّلْتَ قَلْبَكَ عَنِّي أَخْذُلْكَ فَلَا أَنْصُرُكَ ، يَا ابْنَ آدَمَ لَوْ لَقِيْتَنِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَمَعَكَ حَسَنَاتٍ مِثْلَ أَهْلِ الْأَرْضِ لَمْ أَقْبَلْ مِنْكَ حَتَّى تُصَدِّقَنِي بِوَعْدِي وَوَعِيْدِي ، يَا ابْنَ آدَمَ غني اَنَا الرَّزَّاقُ وَاَنْتَ الْمَرْزُوْقُ وَتَعْلَمُ أَنِّي أُوْفِيْكَ رِزْقَكَ فَلَا تَتْرُكْ طَاعَتِي بِسَبَبِ الرِّزْقِ فَإِنَّكَ إِنْ تَرَكْتَ طَاعَتِي بِسَبَبِ رِزْقِكَ أَوْجَبْتُ عَلَيْكَ عُقُوْبَتِي ، يَا ابْنَ آدَمَ اِحْفَظْ هَذِهِ الْخِصَالَ الْخَمْسَ وَلَكَ الْجَنَّةُ . الخبر يتمامه .
Dari Mu’adz bin Jabal radliyallahu ‘anhu ia berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda; “Allah Ta’ala berfirman; ‘Wahai anak Adam! Hendaklah engkau merasa malu kepada-Ku di kala engkau berbuat ma’shiyat, niscaya Aku akan malu kepada engkau di kala hari pembalasan hingga Aku tidak menyiksa engkau. Wahai anak Adam! Hendaklah engkau bertaubat kepada-Ku, niscaya Aku akan memuliakanmu sebagaimana Aku memuliakan para Nabi. Wahai anak Adam! Hendaklah engkau jangan memalingkan hati engkau dari-Ku, karena apabila engkau memalingkan hati engkau dariku, niscaya Aku akan menghinakan engkau dan tidak akan menolong engkau. Wahai anak Adam! Sekiranya engkau bertemu dengan-Ku di hari kiamat dan engkau membawa kebaikan sebanyak kebaikan seluruh penghuni bumi, Aku tidak akan menerimanya hingga engkau membenarkan-Ku dengan janji-janji-Ku dan ancaman-Ku. Wahai anak Adam! Aku adalah Maha Pemberi rizqi sedangkan engkau adalah yang diberi rizqi, dan engkau tahu bahwa Aku telah memenuhi rizqi engkau, maka janganlah engkau meninggalakan berbakti kepada-Ku lantaran rizqi engkau, karena apabila engkau meninggalakn berbakti kepada-Ku lantaran rizqi engkau, niscaya Aku akan mewajibkan siksa-Ku atas diri engkau. Wahai anak Adam! Jagalah limaperkara ini maka bagi engkau adalah surga’”.
Dari hadits tersebut, kita bisa mengambil lima intisari yang juga menjadi syarat untuk meraih syurga Allah Ta’ala. Kelima perkara itu adalah :
- Malu kepada Allah atas perbuatan maksiat yang kita lakukan
- Senantiasa bertaubat kepada Allah SWT
- Jangan pernah sekali-kali memalingkan hati dari Allah
- Senantiasa membenarkan janji-jani serta ancaman Allah SWT
- Jangan pernah tinggalkan bhakti kepada Allah meski dalam keadaan sesempit apapun
HIKAYAT
Sebab-sebab bertaubatnya Ibrahim bin Ad-ham rahmatullahi ‘alaihi yaitu; Pada suatu hari dia pergi untuk berburu, lalu berhenti di sebuah tempat dan membuka bekal perjalanannya untuk memakannya. Tiba-tiba datanglah seekor burung gagak dan mengambil sepotong roti dengan paruhnya lalu terbang di udara. Ibrahim bin Ad-ham merasa heran dan penasaran atas kelakuan burung itu. Lantas dia menaiki kudanya dan pergi mengikuti burung itu dari belakang hingga burung itu terbang di atas gunung dan hilang dari pandangannya. Maka Ibrahim bin Ad-ham naik ke atas gunung itu untuk mengejar burung gagak tersebut. Kemudian dia melihatnya dari jauh, lantas mendekatinya. Begitu telah dekat burung itu terbang dan Ibrahim bin Ad-ham melihat seorang laki-laki sedang di ikat dengan tali tambat dalam keadaan tidur miring di atas tengkuknya.
Menyaksikan kejadian ini, Ibrahim bin Ad-ham langsung turun dari kudanya lalu membuka ikatan laki-laki itu dan bertanya tentang bagaimana keadaannya dan bagaimana kisahnya? Laki-laki itu menjawab; Aku adalah seorang saudagar yang sedang melintas di kawasan sana. Lantas beberapa penyamun menanghadangku dan merampas semua hartaku, lalu mengikatku dan membuangku ke tempat ini. Aku berada di tempat ini sudah tujuh hari lamanya dan setiap hari datanglah seekor burung gagak kepadaku dengan membawa roti dan duduk di atas dadaku sambil menghancurkan roti dengan paruhnya dan memasukkan ke dalam mulutku hingga Allah Ta’ala tidak membiarkanku kelaparan selama ini.
Selesai dengan kisah laki-laki itu, Ibrahim bin Ad-ham menaiki kudanya dan membonceng laiki-laki itu hingga sampai pada tempat dimana dia berhenti sebelumnya, lantas dia bertaubat, kembali kepada Allah Ta’ala, melepaskan pakaian kebesarannya, memakai pakaian dari bulu kasar, memerdekakan seluruh budak-budaknya, mewaqafkan tanahnya dan semua yang di milikinya, lalu mengambil tongkat dan pergi menuju Makkah dengan tanpa bekal dan kendaraan, dia hanya bertawakkal kepada Allah Ta’ala tanpa mempedulikan masalah bekal, dan ternyata dia tidak pernah mengalami kelaparan hingga tiba di Makkah dengan bersyukur dan memuji kepada Allah Ta’ala. dia berkata; “Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (kebutuhan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan (yang di kehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu”.(Qs. Ath Thalaq 3).