ARTIKEL
Diplomat Senior Kemenlu RI Kunjungi Ponpes Darul Amanah Kendal, Bahas Isu Lingkungan dan Pendidikan.

KENDAL — Sebanyak 30 diplomat senior peserta Sekolah Staf dan Pimpinan Kementerian Luar Negeri (Sesparlu) Angkatan ke-77 dan Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemenlu RI) melakukan kunjungan ke Kabupaten Kendal, Jawa Tengah.

Salah satu lokasi yang dikunjungi adalah Pondok Pesantren Darul Amanah, yang berlokasi di Desa Ngadiwarno, Kecamatan Sukorejo. Kunjungan ini merupakan bagian dari kegiatan visitasi dan final project peserta diklat terpadu, yang mengangkat subtema Kelompok Potensi Ekonomi, Peningkatan Kapasitas SDM, serta Lingkungan Hidup.
Kamis, 9 Oktober 2025, Sebanyak 10 diplomat yang tergabung dalam Kelompok Lingkungan Hidup memilih Ponpes Darul Amanah sebagai lokasi visitasi, mengingat pondok ini baru-baru ini menerima penghargaan Madrasah/Sekolah Adiwiyata dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah atas kepeduliannya terhadap isu-isu lingkungan.
Dalam kunjungan tersebut, para diplomat berdiskusi dengan pengurus pondok mengenai program pelestarian lingkungan yang diterapkan di pesantren, serta peluang kerja sama lebih lanjut untuk memperkuat pendidikan lingkungan hidup berbasis komunitas keagamaan.
Tak hanya soal lingkungan, para peserta juga menyampaikan pentingnya pengembangan sumber daya manusia dan pendidikan bagi para santri. Di hadapan ribuan santri, mereka memberikan motivasi untuk terus belajar dan bercerita pengalaman bertugas di Luar Negeri, pentingnya bahasa asing bagi santri, dan peluang pendidikan di dalam maupun luar negeri.
Salah satu peserta, Elizabeth Diana Dewi, diplomat yang juga merupakan alumni pesantren turut memberikan dorongan semangat kepada para santri.
“Santri harus terus belajar dengan sungguh-sungguh dan kuasai bahasa asing, terutama Bahasa Arab dan Bahasa Inggris. Hal ini penting, karena jika suatu hari ingin menjadi diplomat atau berkiprah di dunia internasional, santri sudah terbiasa menggunakan bahasa asing,” ujarnya.
Kunjungan ini menjadi momentum penting untuk membangun jejaring dan kolaborasi antara institusi pendidikan keagamaan dengan lembaga negara dalam hal peningkatan kualitas pendidikan, lingkungan hidup, dan daya saing generasi muda Indonesia di kancah global.