MALAM TAKBIRAN DIPESANTREN DARUL AMANAH

           Dzulhijjah, bulan terakhir dalam kalender hijriyah. Bulan yang istimewa karena dalam bulan ini terdapat salah satu hari raya umat islam. “Idul Adha”. Ada beberapa amalan sunnah di bulan ini, diantaranya adalah puasa di hari ke-9 atau hari arafah dimana umat islam yang sedang melaksanakan ibadah haji sedang berada di padang arafah untuk melaksanakan wukuf. Dan bagi umat islam yang sedang tidak melaksanakan ibadah haji disunnahkan untuk menunaikan iabadah puasa pada hari itu. Selain itu juga disunnahkan untuk mengumandangkan takbir pada malam harinya dan di setiap selesai melaksanakn ibadah sholat fardlu atau sholat sunnah sebagi wirid. Ahad ( 11/9 ) malam, semua santtri Pondok Pesantren Darul Amanah bersama-sama mengumandangkan takbir berkeliling area pondok dan kemudian berkumpul di Masjid Darunnajah untuk mengikuti acara Malam Takbiran dalam rangka memperingati Hari Raya Idul Adha. Dalam acara tersevut tak hany takbir yang dikumandangkan, namun mereka juga bersholawat dan mendapatkan siraman rohani dari Al-Ustadz Mufti Haris,S.Pd yang menjadi khotib pada acara tersebut.

                Dalam tausyiahnya, Al-ustadz Mufti Haris bercerita tentang asal mula qurban, dan apa makna yang tersimpan dibalik Idul Adha itu sendiri. Menjadi sebuah ilmu yang luar biasa bagi para santri. Meskipun Hari Raya dan mereka tidak pulang kerumah mereka, namun mereka tidak akan merasa kecewa karena mereka bisa mendapatkan banyak ilmu di pondok.

                Selain itu, bapak pimpinan mengajarkan bahwa santri berhari raya dipondok juga merupakan pembelajaran bagi mereka tentang qurban. mereka berqurban untuk tidak pulang dan menghabiskan waktu hari raya mereka dipondok meskipun mereka sebenarnya sangat ingin pulang. Itu adalah merupakan pengajaran yang luar biasa yang hanya bisa didapatkan di Pondok Pesantren.