1.875 Santri Ikuti KHUTBATUL ARSY

1.875 Santri ikuti KHUTBATUL ARSY

KENDAL/da.com_ BERBEDA dari tahun lalu, di mana peserta khutbatul arsy tahun ini jauh lebih banyak. sehingga pelaksanaan KHUTBATUL ARSY di pisah santriwan  di masjid Darunnajah dan santriwati di masjid putri  . begitupula santri lama yang baru saja berlibur perlu disegarkan kembali tentang kehidupan pesantren yang berbeda dari kehidupannya selama liburan. semua santri wajib mengikuti KHUTBATUL ARSY yang dilaksankan selama seminggu secara klasikal.

Dengan begitu banyaknya peserta, sampai-sampai Pak Samsi, S.Pd.I sebagai Koordinator sekaligus Pembawa acara Khutbatul Arsy ngorak-ngorok menjelaskan permasalahan, bahkan volume suaranya sudah dipol tetap saja anak-anak asyik ngobrol dengan temannya, maklum Khutbah ini juga disebut dengan KHUTBAH PERKENALAN, sehingga tak salah bila mereka gunakan sebagai ajang kenal-kenalan satu sama lain. meski demikian suasana tenang tetap terjaga.

KHUTBATUL ARSY juga disebut Khutbah iftitah, karena para santri untuk pertama kalinya menginjakkan kaki di bumi Pesantren Darul Amanah, sehingga mereka perlu dikenalkan seluk beluk seputar isi pesantren, baik bangunan fisiknya, kurikulumnya, cara hidupnya, cara ibadahnya, dan banyak lagi yang menurut sebagian mereka masih tabu.

Ada yang baru di tahun pelajaran ini, yaitu perubahan TATA TERTIB yang semula dibuat secara keseluruhan, mulai tahun ini dikategorikan menjadi tiga bagian, yaitu: Pelanggaran Ringan, Pelanggaran Sedang, dan Pelanggaran Berat. kategori ini didasarkan pada jenis sanksi, seperti ringan jika sanksi yang diberikan adalah seputar menulis, seperti menulis surat Yasin, Al Waqiah, atau salah satu surat dari juz amma. sedangkan kategori sedang bila sanksinya gundul bagi santriwan dan memakai kerudung pelanggaran bagi santriwati, adapun kategori berat adalah sanksi yang paling terakhir, yaitu dikembalikan kepada wali santri alias (pindah tempat tidur ke asalnya).

Mudah-mudahan Khutbatul Arsy kali ini mampu memenuhi sasaran, yaitu mewujudkan santri yang disiplin, berkarakter, dan yang paling penting adalah krasan. karena krasan adalah modal utama keberhasilan menuntut ilmu.