ARTIKEL
Qori Internasional Beri Pembinaan Tilawatil Qur’an Bagi Pengasuh dan Santri Pondok Pesantren Darul Amanah.
KENDAL – Seni membaca Al-Quran ini dikenal juga dengan An-Naghom fil Quran yang artinya memperindah suara saat tilawah atau membaca Al-Qur’an.
Bacaan ayat suci Al-Qur’an bakal lebih indah dan merdu saat disenandungkan dengan langgam. Orang-orang yang mendengarkan lagu tilawah Al-Qur’an ini juga bakal mudah tersentuh.
Seni baca Al-Qur’an ini bisa dilakukan dengan menggunakan sejumlah irama atau lagu tilawah Al-Qur’an.
Untuk itu mempelajari seni baca Al-Qur’an Qori’ dan Qori’ah dituntut untuk mengetahui dan menguasai semua segi yang berhubungan dengan seni baca Al-Qur`an.
KH. Mas’ud Shahat, M.Pd salah satu Qori Internasional asal Kudus beri pembinaan tilawatil Qur’an dihadapan pengasuh seni baca Al-Qur’an dan santri Pondok Pesantren Darul Amanah. Sabtu, 24 Agustus 2024.
KH. Mas’ud Shahat, M.Pd yang juga Kepala Tahfidz Yasin Kudus yang juga dosen FKIP IAIN Kudus ini pernah mendapat juara 1 di tingkat Internasional pada acara MTQ Internasional antar bangsa Dunia Melayu.
Sebagai pembuka KH. Mas’ud Shahat, M.Pd menyampaikan pentingnya membaca Al-Quran dengan tartil, yakni membaca Al-Qur’an dengan perlahan-perlahan dengan bacaan yang fasih serta merasakan arti dan maksud dari ayat-ayat yang dibaca itu sehingga berkesan di hati, selanjutnya dengan membaca dengan tahqiq, yaitu tingkatan membaca Al-Qur’an yang dibaca dengan lambat dan tenang namun tetap berkesan kuat.
Lebih lanjut beliau menyampaikan tentang Ilmu nagham yaitu bunyi kalimat dan keindahan suara ketika membaca Al-Qur’an dengan nada melodi yang bagus.
Sambil mempraktekan nagham satu persatu, KH. Mas’ud Shahat menyebutkan macam-macam nagham terdiri dari 7 jenis yaitu Bayati, Shoba, Hijaz, Nahawand, Rost, Jiharkah, dan Sikah.KH. Mas’ud Shahat kembali memgingatkan ada beberapa syarat menjadi qori yaitu Memiliki niat yang ikhlas dan hanya mengharap ridha Allah SWT semata.,Memiliki kemampuan di bidang ilmu Tajwid.,Memilki waktu khusus untuk berguru, Musyafahah/Talaqqi kepada guru al-Qur’an yang ahli.,Selalu membaca Al-Qur’an secara rutin.,Senantiasa berlatih/melatih kembali Maqro’.,Mengerti dan memahami makna ayat yang dibaca, sehingga tepat dalam Waqaf dan Ibtida’nya, serta panjang dan pendeknya bacaan.,Memiliki dan menguasai Ilmu Nagham, baik secara teori maupun praktek.,Memiliki mental yang kuat, berani tampil di depan masyarakat.,Memiliki ketahanan nafas yang terkendali.,Memiliki kemampuan bersuara dari nada rendah hingga nada tinggi secara teratur.,Memiliki kesehatan Jasmani dan Rohani dan Mengamalkan Akhlaqul Qur’an.
KH. Muhammad Fatwa, M.Pd pimpinan Pondok Pesantren Darul Amanah yang juga Pengurus LPTNU PWNU Provinsi Jawa Tengah mengatakan, “Pelatihan Tilawah Al-Qur’an ini penting bagi guru dan santri Pondok Pesantren Darul Amanah karena nantinya para guru dan santri bisa membaca al-quran dengan baik serta bisa mempraktekan dengan nada yang bagus”.
“Tilawah juga salah satu aspek penting dalam Islam yang menekankan cara membaca Al-Quran dengan tartil dan khusyuk, mencakup pemahaman dan penghayatan terhadap isi Al-Quran”, Lanjut Gus Fatwa.