Pelepasan Santri Studi ke Mesir dan Jordania: Mencari Ilmu di Negeri Piramida

DARUL AMANAH-Pimpinan Pondok Pesantren Darul Amanah K.H. Mas’ud Abdul Qodir mengadakan acara pelepasan dan do’a untuk santri alumni yang akan melanjutkan pendidikan kuliah ke negara Mesir dan Jordania, acara ini dilaksanakan di Gedung Olahraga Darusslam, acara ini dihadiri oleh Gus Muhammad Adib, juga ustad-ustadzah dan seluruh santri Darul Amanah. Kamis, (31/08/2023).

Pada tahun ini Darul Amanah melepas 5 santri alumninya ke Al Azhar Mesir dan Uniersitas di Jordania. Kelima santri tersebut adalah Aula Salsabila Rahamani (alumni tahun 2022), Safna Fatihatunnajiha (alumni tahun 2022), Lutfhiana Yolanika Faradisa Putri (alumni tahun 2022), Zalfa Khalisa Putri Madina (alumni tahun 2022), dan Rizla Dibha Lutfiana (alumni tahun 2022). Mereka mendapat kesempatan ini setelah melaksanakan seleksi yang diadakan oleh kemenag setelah lama mengikuti Mediator di Cianjur, Jawa Barat.

Ukhti Aula Salsabila Rahamani salah satu santriwati yang akan melanjutkan studinya ke Al Azhar Mesir menyampaikan “Tiada kenikmatan kecuali setelah kepayahan. begitu pula dengan proses belajar, kita harus berusaha dengan sungguh-sungguh menahan rasa kantuk walau tak jarang mata dengan sendirinya terpejam. Satu tahun kebelakang kami mengikuti mediator atau pembinaan untuk melanjutkan ke universitas timur tengah di kawasan Cianjur, jawa barat. Disana kami memperdalam bahasa arab kami, jadi bagi adik-adik yang ingin melanjutkan program kuliah di timur tengah hal pertama yang harus kalian persiapkan adalah kemampuan bahasa arab atau kemampuan bahasa di universitas tersebut. yang kedua adalah carilah mediator mediator atau teampat pembinaan yang mampu mengantarkan kita ke universitas tersebut. Sebenarnya dalam pembinaan bukan hanya belajar tapi disana juga bisa mendapatkan teman baru yang mana akan membersamai kita belajar disana. Jadi buat adik adik punya keinginan tapi merasa takut nanti gimana yaa,, temennya siapa yaa ada barengannya ngga yaa,,”

“Nanti di mediator kita banyak teman apa lagi sekarang sudah ada kakak-kakak kelas kita yang sudah berada di Universitas Timur Tengah , nanti kalau semisal insyaallah dapat kesempatan belajar disana kami akan siap membersamai kalian. Adapun mediator juga sudah tersebar dimana mana, di Semarang, di Jawa Barat, bahkan di Jawa Timur, dan banyak lainnya. untuk biayanya pun juga berbeda beda dari 500 sampai 1 juta”

Lanjut ukhti Salsabila “Yang ketiga selelah kita masuk ke mediator, kita akan memantapkan diri untuk mengikuti ujian. kalau di universitas Al Azhar sendiri kita ada yang namanya ujian kemenag disana ada tes bahasa, nahwu, dan shorof. Nanti kita juga akan diuji tes safahi yang mana pengujinya adalah guru-guru di Mesir nya. kalo sudah melewati tes safahinya nanti kita tes kebangsaan yang mana kita akan ditanyai banyak seputar kenegaraan, keyakinan dan lain lain sebagainya.”

“Jadi buat adik-adik yang ingin kuliah diluar negeri, yang punya cita cita tinggi jangan pernah ragu. Renungkan tuliskan lalu berusahalah sekeras mungkin jika itu sudah kalian lakukan maka tawakal kepada allah, karena sesunggguhnya Allah itu tau kok mana yang terbaik untuk kita. kalau kita punya mimpi yang tinggi jangan pernah minder karena tidak semua orang dikasih kesempatan sama Allah untuk punya mimpi tersebut. Kalau kalian sudah punya keyakinan yang kuat dan dan niat kalian baik insyaalah semuanya akan dimudahkan sama Allah, masih banyak univ-univ lain yang harus kalian kunjungi masih banyak negara negara lain yang harus kalian jelajahi. Jadi kepakkan sayap kalian harumkanlah nama pondok darul amanah di indonesia dan di seluruh dunia kami menunggu kalian di tahun-tahun berikutnya.”

Pelepasan santri studi ke Mesir ini merupakan langkah yang menarik dalam perkembangan pendidikan di Indonesia. Ini tidak hanya meningkatkan kualitas pendidikan agama, tetapi juga membawa dampak positif pada tingkat antar budaya dan kontribusi masyarakat setelah kembali. Namun, penting bagi pemerintah, pondok pesantren, dan orang tua untuk memberikan dukungan dan fasilitas yang diperlukan agar perjalanan pendidikan ini sukses dan berdampak positif pada masa depan santri dan masyarakat.

Ustad Muhammad Adib dalam nasehatnya juga menyampaikan, “Orang pandai dan beradab takan tinggal diam di kampung halamannya, tinggalkan kampungmu dan merantaulah ke negeri orang, pergilah niscaya kamu akan mendapatkan pengganti kerabatmu dan teman teman karirmu. Berletih letihlah, karena manisnya hidup itu setelah ita bersusah payah menuntut ilmu, ukhti ukhti dihadapan kita ini mereka sudah mengikuti nasehatnya imam syafi’i, agar supaya meninggalkan negrinya dan pergi ke negeri orang lain.”

“Pesan kami, carilah ilmu dibangku kuliah dengan serius karena kuliah di Mesir dan Jordania itu gampang gampang susah, gampangnya kalau kita serius kita akan cepat lulusnya kalau kita banyak mainnya kita akan susah lulusnya. Jadi ukhit-ukhti ini universitas yang gratis itu ada 5, yaitu fakultas syariah islamiyah, syariah walqonun, ada fakultas usuludiin, ada bahasa arab, dan dirosah islamiyah.” Lanjut beliau.

“Nanti selama di Mesir supaya aktif berorganisasi, tapi jangan sampai organisasi mengalahkan belajar, jadikan organisasi itu untuk menunjang pembelajaran kita. Kemudian disamping belajar yang serius disamping kita berorganisasi kunjungilah tempat-tempat orang sholeh, baik mereka yang masih hidup meaupun mereka yang sudah meninggal dunia.” Tutup beliau.