ARTIKEL
PAI dan PGMI Jadi Pilar Penguatan Bahasa Arab, STAIDA Gelar Workshop Internasional

Sukorejo, 1 Agustus 2025 — Dalam rangka memperkuat penguasaan bahasa Arab sebagai landasan utama pendidikan Islam, Sekolah Tinggi Agama Islam Darul Amanah (STAIDA) menyelenggarakan Workshop Internasional Bahasa Arab, bertempat di Gedung Pertemuan Pondok Pesantren Darul Amanah, Jumat, 1 Agustus 2025.
Workshop ini merupakan bagian dari program penguatan akademik yang secara khusus diarahkan untuk mendukung pengembangan Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI). Kedua prodi ini menjadi fokus utama kegiatan, karena keduanya merupakan ujung tombak dalam melahirkan pendidik dan akademisi Islam yang tidak hanya memahami ajaran agama secara mendalam, tetapi juga menguasai alat utama pemahaman keislaman: bahasa Arab.
Kegiatan ini menghadirkan narasumber internasional, Syekh Dr. Nuruddin As-Sayyid Abdurrahman As-Syafi’i, seorang pakar bahasa Arab terkemuka asal Mesir yang juga merupakan Direktur Utama Alsun dan pencetus Metode Al Mi’roji. Metode ini telah banyak diterapkan di berbagai lembaga pendidikan Islam di Asia Tenggara, termasuk di Indonesia, dan dikenal karena pendekatannya yang praktis, tematik, dan aplikatif.
Peserta workshop terdiri dari unsur pimpinan, dosen, serta mahasiswa STAIDA, dengan mayoritas berasal dari jurusan PAI dan PGMI. Hal ini menunjukkan bahwa kedua prodi tersebut memegang peran strategis dalam upaya STAIDA membentuk SDM yang unggul dalam bahasa Arab—baik sebagai instrumen dakwah, pendidikan, maupun pengembangan literasi Islam. Para mahasiswa terlihat sangat antusias, tidak hanya sebagai peserta pasif, tetapi juga aktif dalam diskusi dan praktik metode yang diperkenalkan narasumber.
Dalam materinya, Dr. Nuruddin menekankan bahwa penguasaan bahasa Arab adalah fondasi utama bagi calon guru dan pendidik Islam, terlebih di era modern yang menuntut pendekatan pembelajaran yang lebih dinamis dan kontekstual. “Bahasa Arab bukan hanya alat, tapi juga jembatan intelektual menuju khazanah ilmu-ilmu Islam yang autentik,” ungkapnya.
Ketua STAIDA, KH. Muhammad Fatwa, M.Si, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya serius kampus dalam menopang kurikulum dan kompetensi utama PAI dan PGMI, terutama dalam bidang kebahasaan. Ia menambahkan, “Dengan memperkuat penguasaan bahasa Arab di lingkungan PAI dan PGMI, kita bukan hanya membentuk lulusan yang cakap secara akademik, tapi juga siap menjadi pendidik Islam yang mampu menyampaikan ajaran secara benar dan berwibawa.”
Melalui kegiatan ini, STAIDA menegaskan kembali bahwa PAI dan PGMI bukan sekadar program studi, tetapi adalah jantung penggerak transformasi pendidikan Islam di masa depan. Dengan dukungan workshop seperti ini, STAIDA terus menapaki jalan internasionalisasi kampus dengan fondasi keilmuan yang kuat dan relevan