ARTIKEL
Makrab IKSADA-WS, Fathul Chalim : Iksada Adalah Pengabdian Kita Untuk Pesantren
Alumni adalah salah satu wujud kaderisasi pesantren. Salah satu tugas daripada alumni itu sendiri adalah membela dan ikut serta membangun dan mengembangkan pesantren.
Ikatan Keluarga Santri dan Alumni Darul Amanah (IKSADA) adalah wadah kaderisasi bagi para alumni yang tersebar di seluruh Indonesia.
Dalam perjalanannya, sudah ada kurang lebih Sembilan cabang IKSADA yang tercatat dan terorganisir secara baik. Beberapa diantaranya berpusatkan di Universitas dan Perguruan Tinggi yang ada di Indonesia.
IKSADA-Walisongo atau yang lebih dikenal dengan sebutan IKSADA-WS adalah salahsatu cabang IKSADA yang berpusatkan di UIN Walisongo Semarang. IKSADA-WS sendiri beranggotakan para alumni yang melanjutkan studinya di UIN Walisongo.
Ahad, (27/10) IKSADA-Ws mengadakan Malam Keakraban (Makrab) di Pemancingan Lemah Bambu, Mijen, Semarang. Acara makrab seperti ini merupakan agenda rutin yang dilaksanakan di tiap tahunnya untuk memupuk persaudaraan antar alumni serta mengenalkan IKSADA-Ws kepada mahasiswa baru yang juga merupakan alumni Pondok Pesantren Darul Amanah.
Dalam makrab kali ini, ada setidaknya 20 alumni baru dan 15 alumni lama yang berpartisipasi dalam acara ini.
Makrab sekaligus pelantikan pengurus IKSADA-Ws masa bhakti 2019-2020 ini, juga dihadiri oleh beberapa Pengurus IKSADA Pusat. Diantaranya adalah, Ustadz Samsi, S.Pd.I selaku dewan Penasehat, Ustadz Laroibafi,S.Pd.I, selaku Ketua Umum, Ustadz M. Ahkam, S.Pd.I, Selaku Sekertaris 1 dan Ustadz M. Bahrudin, S.Pd.I selaku Sekertaris 2.
Dalam sambutannya, Fathul Chalim, alumni tahun 2014, yang menjabat sebagai Ketua Umum IKSADA-Ws periode 2017 menyampaikan pesan kepada seluruh anggota IKSADA-Ws untuk memperjuangkan IKSADA dengan sepenuh hati.
“Iksada ini milik kita bersama, Iksada juga bagian dari Pesantren kita. Memperjuangkan Iksada adalah bagian dari pengabdian kita kepada Pesantren.” Tutur Alumni yang sering disebut Chalim ini.
“Mungkin kita tidak bisa berkiprah membantu pesantren secara langsung, sebagaimana teman-teman kita yang mengabdi di Pesantren. Namun dengan membesarkan nama Iksada, percayalah, bahwa hal ini tidak kalah penting sebagai wujud pengabdian kitakepada Pesantren.” Lanjutnya.