Kajian Kitab Nasoihul ‘Ibad : ‘7 Wasiat Malaikat Jibril Kepada Nabi’ – Ustadz Isrondi

Kajian Kitab Nasoihul ‘Ibad : ‘7 Wasiat Malaikat Jibril Kepada Nabi’ – Ustadz Isrondi

            Kali ini kita akan membahas tentang Bab ke-7 maqalah ke-7 yang berisikan tentang 7 wasiat malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW.

(و) المقالة السابعة (عن جابر بن عبد الله الانصاري رضي الله عنه عن النبي صلى الله عليه وسلم انه قال : مازال جبريل يوصيني بالجار) اي جار الدار لا جار المسجد او الرباط او المدرسة (حتى ظننت انه يجعله وارثا)من جاره بان يأمرني عن الله تعالى يجعل منهم له في مال جاره فيطلب مراعاة الجار والقريب اشد من البعيد بان ينصحه في دينه وبواسيه في دنياه

“Maqalah ke-7 dari Jabir bin Abdullah al Anshary ra dari Nabi SAW bersabda : “tidak henti-hentinya malaikat Jibril mewasiatkan kepadaku tentang tetangga (maksudnya adalah tetangg rumah, bukan tetangga pondok ataupun tetangga madrasah) sehingga membuatku berperasangka bahwa jibril akan menjadikannya pewaris”

 

Wasiat yang pertama malaikat Jibril adalah agar Nabi Muhammad SAW selalu memulyakan tetangga. Sebab pada setiap setiap tetangga memiliki haknya. Dalam ilmu social kita juga bisa memahami bahwa ketika kita membutuhkan pertolongan, maka yang pertama kali menolong kita adalah tetangga kita. Oleh sebab itulah, pentingnya dalam menjaga hubungan baik dengan tetangga.

 

(وما زال يوصيني بالنساء حتى ظننت انه سيحرّم طلاقهنّ

“Dan (Jibril) tidak henti-hentinya berwasiat kepadaku tentang para wanita (istri) sehingga aku berperasangka bahwa jibril akan mengharamkan talak bagi mereka”

 

Wasiat yang kedua adalah agar Nabi Muhammad SAW selalu menjaga dan menyayangi istri-istri Beliau. Serta selalu menjaga keluarga agar senantiasa harmonis.

 

ومازال  يوصيني بالمملكين حتى ظننت انه يجعل لهم وقتا ) اذا بلغهم (يعتقون فيه) اي في ذالك الوقت من غير اعتاق

“Dan (Jibril) tidak henti-hentiya berwasiat kepadaku tentang para budak sehingga aku berperasangka bahwa akan ada masa dimana mereka akan merdeka dengan sendirinya”

 

Wasiat yang ketiga adalah agar Nabi Muhammad SAW memerdekakan budak. Tujuan utamanya adalah menghilangkan system perbudakan.

 

(وما زال يوصيني بالسّواك حتّى ظننت انه فريضة

“Dan (Jibril) tidak henti-hentinya berwasiat kepadaku tentang siwak, sehingga aku berperasangka bahwa siwak itu fardhu”

 

Wasiat yang keempat adalah agar Nabi Muhammad SAW selalu mendawamkan untuk bersiwak. Bersiwak sendiri merupakan salah satu sunnah yang sangat dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW. Bersiwak ini memiliki tujuan untuk menjaga kebersihan gigi dan mulut kita, sehingga terbebas dari berbagai macam penyakit khususnya gigi dan mulut.

Bahkan dalam sebuah riwayat hadits disebutkan Nabi Muhammad SAW bersabda : “Jika saja aku tidak merasa kasihan terhadap umatku, maka sudah aku wajibkan bagi mereka siwak”

 

وما زال يوصيني بالصلاة الجماعة حتّى ظننت انّه لا يقبل الله تعالى صلاة الّا في الجماعة

“Dan (Jibril) tidak henti-hentinya berwasiat kepadaku tentang sholat jamaah. Sehingga aku berperasangka bahwa Allah SWT tidak akan menerima Shalat kecuali dengan jamaah”

 

Wasiat yang kelima adalah wasiat tentang keutamaan shalat jamaah. Sebagaimana yang kita tahu, bahwa shalat jamaah memiliki banyak keutamaan dibandingkan dengan shalat yang dilaksanakan sendiri. Saking luar biasannya keutamaan yang terus diajarkan dan diingatkan oleh Jibril kepada Rasul SAW, hingga Rasul merasa bahwa Allah tidak akan menerima shalat seorang hamba yang tidak berjamaah.

 

وما زال يوصيني بقيام اللّيل ) اي بصلاة التهجد بعد النوم ( حتى ظننت انّه لا نوم باللّيل

“Dan (Jibril) tidak henti-henti berwasiat kepadaku tentang qiyamullail (shalat tahajjud setelah tidur) sehingga aku berperasangka bahwa tidak ada tidur diwaktu malam”

 

Wasiat yang keenam adalah tentang shalat malam. Dalam riwayat yang masyhur, kita tahu, bahwa Nabi Muhammad SAW melaksanakan shalat malam sampai bengkak kedua kakinya. Ini bukti bahwa Nabi Muhammad SAW sangat patuh dan memegang teguh apa yang diwasiatkan oleh Jibril kepadanya.

 

وما زال يوصيني بذكر الله حتى ظننت لا ينفع قول الا به) اي بذكر الله

“Dan (Jibril) tidak henti-henti berwasiat kepadaku tentang Dzikir kepada Allah. Sehingga aku berperasangka tidak ada manfaat ucapan kecuali dzikir”

 

Yang terakhir atau yang ketujuh adalah wasiat tentang dzikir kepada Allah SWT. Selalu mengingat dan menyebut nama Allah dimanapun dan kapanpun. Saking sering dan cintanya kepada Dzikir, Nabi SAW sampai mengira bahwa tidak ada ucapan yang bermanfaat kecuali dzikir.

 

Itulah tujuh wasiat Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW. Tentunya kita sebagai manusia biasa  harus terus berusaha untuk melaksanakan wasiat-wasiat di atas. Bahkan seorang Nabi Muhammad SAW yang sudah dijamin surge, sudah dijamin tanpa dosa, masih terus melaksanakannya. Ini wujud nyata bahwa beliaulah sebaik-baiknya suri tauladan bagi umat.