ARTIKEL

KAJIAN ISLAM-“MENGENAL AYAT-AYAT SAINS DALAM AL-QUR’AN”

Posted by admin
18/01/2018 | 01:56 WIB
6. Ayat ayat Semesta pondok pesantren da Pesantren Darul Amanah Sukorejo, Kendal, Semarang, Jawa Tengah, Indonesia, Pesantren Terbaik di Indonesia, Pondok Pesantren Terbaik Sejawa dan Bali, Pondok Pesantren Terbaik di Jawa Tengah, Pondok Pesantren Terbaik di Kendal, Pondok Pesantren Terbaik di Semarang, Pondok Modern Darul Amanah, Pondok Modern Terbaik, Pondok Modern Gontor, Pondok Pesantren Alumni Gontor, Gontor Jawa Timur, Pondok Modern Terbaik, Kurikulum TMI, Pesantren Salafi, Pembelajaran Selama 24 Jam.

6. Ayat ayat Semesta pondok pesantren da Pesantren Darul Amanah Sukorejo, Kendal, Semarang, Jawa Tengah, Indonesia, Pesantren Terbaik di Indonesia, Pondok Pesantren Terbaik Sejawa dan Bali, Pondok Pesantren Terbaik di Jawa Tengah, Pondok Pesantren Terbaik di Kendal, Pondok Pesantren Terbaik di Semarang, Pondok Modern Darul Amanah, Pondok Modern Terbaik, Pondok Modern Gontor, Pondok Pesantren Alumni Gontor, Gontor Jawa Timur, Pondok Modern Terbaik, Kurikulum TMI, Pesantren Salafi, Pembelajaran Selama 24 Jam.

Al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhamad SAW. sebagai salah satu mukjizat yang luar biasa. Sebagai pedoman hidup manusia muslim di dunia, Al-Qur’an menyimpan jutaan ilmu yang harus terus kita kaji, pahami, dalami dan kita teliti, untuk menyibak misteri Ilahi yang diciptakan sebagai sebuah pembelajaran bagi umat manusia, khilafah di bumi. Dalam hal ini, KH. Agus Purwanto, D.Sc, Pakar Fisika dari Universitas Hiroshima Jepang mengajak santri dan masyarakat muslim untuk kembali menguak isi dalam Al-Qur’an yang banyak kurang diperhatikan oleh kaum muslimin sendiri, khususnya ayat yang berkenaan dengan alam.

Menurut pendapatnya yang dituliskan dalam buku ‘Ayat-Ayat Semesta “sisi-sisi Al-Qur’an yang terlupakan”’ ada 800 ayat dalam Al-Qur’an yang membahas tentang alam semesta yang jarang tersentuh oleh masyarakat muslim. Ia berpendapat bahwa orang islam lebih terfokus kepada ayat-ayat fiqih yang jumlahnya sekitar 160 ayat dan mengabaikan lainnya. Dalam seminar kajian islam ‘mengenal ayat-ayat sains dalam Al-Qur’an’ di Pondok Pesatren Darul Amanah pada Ahad, (14/1) di halaman Masjid Darunnajah, di hadapan semua santri dan asaatidz yang menghadiri seminar tersebut, Gus Pur-begitu Ia sering disapa- memaparkan bagaimana ketertinggalan kita dari asing perihal teknologi dan ilmu pengetahuan itu disebabkan kita kurang memperhatikan isi kandungan Al-Qur’an. “dalam Al-Qur’an itu semuanya sudah ada, tinggal bagaimana kita menyadarkan diri kita tentang isyarat yang diberikan Allah lewat Al-Qur’an untuk kita kembangkan” begitu tuturnya.

Doctor kelahiran Jember ini kemudian memberikan banyak contoh ayat yang menjadi sumber penelitian ilmu pengetahuan. Diantaranya adalah penelitian mengenai koloni semut yang dipimpin oleh seorang ratu dan bukan raja. Ia menyampaikan bagaimana Allah menyampaikan isyarat tersebut dalam surat An-Naml yang berarti semut, dimana dalam surat tersebut ada setidaknya empat kali (termasuk nama surat) penyebutan kata ‘semut’. Namun yang menjadikan para peneliti penasaran adalah penyebutan semut yang ketiga kalinya, Allah tidak menggunakan kata ‘Namlun’ sebagaimana kalimat lainnya. Namun dalam ayat ini Allah menyebutkan ‘Namlatun’ yang jika kita melihat pada konteks kalimatnya

قالت نملة ياآيها النمل ادخلوا مساكنكم لا يحطمنّكم سليمان وجنوده وهم لا يشعرون

Kata ‘namlatun’ disini diikuti oleh kalimat perintah yang menunjukkan bahwa ‘namlatun’ ini adalah pemimpin yang sedang memerintahkan kepada semua semut untuk masuk kedalam sarangnnya karena rombongan Nabi Sulaiman akan segera lewat. Dan jika kita melihat kembali kepada kata ‘namlatun’ maka dalam gramatika Bahasa arab menunjukkan arti perempuan. Dan yang menjadi pertanyaan di kalangan para ilmuwan adalah ‘benarkah koloni semut ini dipimpin oleh seekor semut betina?’. Berdasarkan ayat inilah akhirnya muncul penelitian akan kepemimpinan semut betina pada sebuah koloni semut. Dan ternyata, setelah diteliti kebenaran akan hal tersebutpun tersingkap, sebuah koloni semut benar-benar dipimpin oleh seekor ratu dan bukan raja.

Peristiwa ini menjadi salah satu contoh bagaimana Al-Qur’an datang bukan hanya sebagai mukjizat semata, namu juga menjadi sumber dari perkembangan ilmu pengetahuan dan basis dari riset yang ada selama  ini.

ARTIKEL TERKAIT