INDONESIA AKAN MENJADI NEGARA BESAR

Tamu Dari Mesir pondok pedantren da Pesantren Darul Amanah Sukorejo, Kendal, Semarang, Jawa Tengah, Indonesia, Pesantren Terbaik di Indonesia, Pondok Pesantren Terbaik Sejawa dan Bali, Pondok Pesantren Terbaik di Jawa Tengah, Pondok Pesantren Terbaik di Kendal, Pondok Pesantren Terbaik di Semarang, Pondok Modern Darul Amanah, Pondok Modern Terbaik, Pondok Modern Gontor, Pondok Pesantren Alumni Gontor, Gontor Jawa Timur, Pondok Modern Terbaik, Kurikulum TMI, Pesantren Salafi, Pembelajaran Selama 24 Jam.

SUKOREJO- Senin (30/10) Pondok Pesantren Darul Amanah di datangi seorang ulama’ besar yang juga merupakan pejabat negara dari Mesir. Dia adalah Prof. Dr. Sherif Sa’ad Al-Gayyar. Guru besar Universitas Bani Suef Mesir sekaligus wakil menteri kebudayaan Mesir. Dalam kunjungannya ke Indonesia yang merupakan sahabat karib Mesir, Prof. Sherif membawa misi dari negara asalnya yaitu untuk melangsungkan pengembangan kerjasama dengan perguruan tinggi di Indonesia juga melaksanakan pertukaran Proffessor, pelajar serta melakukan research bersama.

Beberapa lembaga pendidian yang Ia kunjungan selama di Indonesia antara lain adalah Universitas Gadjah Mada (UGM) Jogjakarta, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, UIN Sunan Kalijaga Jogjakarta, Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Pondok Modern Darussalam Gontor, Pondok Modern Tazakka dan tentunya Pondok Pesantren Darul Amanah.

Dalam tausyiahnya di hadapan santri dan dewan asaatidz Pondok Pesantren Darul Amanah, Prof. Sherif memberikan wejangan yang luar biasa yang mampu membangkitkan semangat para santri dalam menyongsong masa depan mereka.

Menurut sang proffessor, Indonesia sebenarnya memiliki potensi yang luar biasa untuk menjadi satu negara besar. Orang Indonesia menurutnya memiliki karakteristik yang kuat dalam berkeinginan. Mereka mempunyai cita-cita dan semangat untuk meraih cita-cita tersebut. Bahkan sebenarnya Indonesia memiliki pemuda-pemuda yang cerdas dan tak kalah dengan pemuda-pemuda di negara-negara besar lainnya. Terbukti bahwa pelajar Indonesia yang ada di Mesir, mereka tak kalah jauh dengan pemuda Mesir. Selanjutnya ada di tangan para pemuda itu sendiri, mereka harus punya rasa tanggung jawab dengan masa depan bangsa ini. Sebab, merekalah pondasi utama untuk membangun negara besar ini.

Di era globalisasi ini, rasa tanggung jawa pemuda terkalahkan dengan sosial media yan gsetiap hari digenggamnya. Kita memang tidak bisa begitu saja menolak globalisasi ataupun dengan mudahnya menerima globalisasi secara mentah-mentah. Globalisasi ini adalah keniscayaan yang harus kita terima. Oleh sebab itulah kita harus pandai-pandai dala mmemilah-milah mana yang baik dan mana yan buruk.

Penggunaan sosial media yang dewasa ini merajai pemuda hampir diseluruh dunia sebenarnya menjadi satu polemik yang tak terlalu rumit. Penggunaan sosial medi asecara bijaksana bahkan mampu membantu para pemuda ini untuk menjadi lebih maju lagi. Di Cichago misalnya, mahasiswa disana menggunakan sosial media sebagai alat untuk mengerjakan tugas praktek mingguan. Ini membuktikan bahwa kita harus bisa mengendalikan globalisasi bukan sebaliknya. Kita pemuda Indonesia dengan kuantitas yang tidak lebih sedikit dibandingkan denagn pemuda Amerika atau yang lainnya sebenarnya mampu untuk menjadi satu kekuatan yang dahsyat dengan syarat mampu mengendalikan hal-hal tersebut.

Proffessor Gayyar bahkan mengakui kekagumannya dengan praktek pendidikan yang ada diIndonesia khususnya di Pondok Modern seperti Darul Amanah dan Tazakka. Kemandirian yang diajarkan di dalamnya menjadikan satu bukti bahwa mereka para santri sudah memiliki rasa tanggung jawab yang luar biasa. Menurutnya melihat praktek pendidikan yang ada di Universitas maupun pondok pesantren yang ada di Indonesai menjadikannya mampu untuk melihat Indonesia lebih dalam lagi. Kekagumannya terhadap Pondok Modern berlanjut saat mengetahui praktek interaksi dengan Bahasa Arab yang berjalan bagus. Kita tahu bahwa bahasa arab adalah bahasa Al-Qur’an, bahasa Hadis Nabi dan Hadis Qudsi serta merupakan bahasa Agama Islam. Hal ini menunjukkan bahwa menjada interaksi dengan menggunakan bahasa arab adalah salah satu wujud untuk menjaga literature Agama islam dan identitas agama kita. Praktek interaksi dengan bahasa arab sebagaimana di Pondok Modern yang ada di Indonesia harus terus di tingkatkan dan dijaga. Sebab di era globalisasi ini bahasa arab semakin banyak mendapat tantangan yang berat. Salah satunya adalah Amerika yang ingin meletakkan Undang-Undangnya di seluruh dunia. Undang-undang ini tidak hanya dalam hal ekonomi saja, namun juga mencakup berbagai hal seperti sosial, budaya dan juga pendidikan. Oleh sebab itulah pemuda Indonesia harus benar-benar sadar akan tanggung jawab mereka atas masa depan bangsa Indonesia.

Saat para pemuda ini tersadar akan posisi mereka sebagai pondasi masa depan bangsa dan kemudian mereka belajar, mendalami agama dengan benar, membekali diri dengan bahas arab dan bahasa asing lainnya dan mampu menguasai zaman, maka kelak akan muncul proffessor, Doktor, ulama’ internasional dari negara besar ini, Indonesia.

Scroll to Top