PENGAJIAN RUTIN SEKALIGUS MEMPERINGATI MAULID NABI SAW

            DARUL AMANAH, Seperti biasa setiap 36 hari sekali dilaksanakan pengajian rutin dirumah pimpinan pondok pesantren DARUL AMANAH. Dan pengajian itu di selenggarakan setiap malam Kamis Pon. Malam itu tidak hanya pengajian rutin saja, akan tetapi sekaligus memperingati Maulid Nabi SAW(23/01).

                Selapanan Kamis Pon/pengajian rutin ini selalu dilaksanakan setiap 36 hari sekali. Dan pelaksanaannya jatuh setelah sholat isya’. Acara tersebut dihadiri oleh ±300 orang dari 6 RT dusun Kabunan. Selain acara selapanan, malam itu sekaligus memperingati Maulid Nabi SAW. Dan acara itu di meriahkan oleh anggota rebana santri DARUL AMANAH.

Acara pada malam hari itu dipimpin oleh Bpk. Fahri dari RT.6. Dan yang menjadi pembicara pada malam itu adalah KH. Sokhibul Anwar dari Tratah, Batang.  Pada acara yang di laksanakan di rumah pimpinan KH. Mas’ud Abdul Qodir, beliau menjelaskan bahwa Allah telah menciptakan segala yang ada di dunia ini tanpa sia-sia. Langit, matahari, bumi, tumbuhan dan yang lainnya. Maka tersebutlah 2 makhluk Allah yang paling taat beribadah, yakni Malaikat dan iblis.

Malaikat diciptakan oleh Allah tanpa nafsu. Jadi mereka tidak akan pernah ingkar kepada Allah. Namun jika di bandingkan dengan malaikat, iblis jauh lebih taat kepada Allah. Padahal mereka diciptakan dengan nafsu didalamnya.

Namun ketika Allah ingin menciptakan Khalifah di bumi(manusia), Para malaikat memprotes tak terkecuali iblis. Bahka percakapan antara Allah dengan para malaikat ini di abaikan dalam AL-Qur’an yang artinya:

“ Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat:”sesungguhnya Aku henndak menjadikan khalifah di bumi” para malaikat pun berkata:” mengapa Engkau hendak menjadikan khalifah itu orang yang akan membuat kerusakan ? padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau” Allah pun berfirman:” sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kalian ketahui.” (Q.s. Al Baqoroh:30).

                Maka ketika Allah benar-benar menciptakan manusia(Adam), iblis merasa dilecehkan dan ingkar kepada Allah. Lantas Allah melaknat iblis selamanya kedalam neraka. Namun karena iblis meminta ditangguhkan kematiannya hingga hari kiamat. Allah mengabulkannyamengingat pengabdiannya dahulu kepada Allah. Maka dari anak keturunan Adam inilah Allah menurunkan Nabi dan Rasul kita Muhammad SAW.

Rasulullah adalah manusia pilihan, karena Rasulullah adalah manusia yang kebiasaannya tidak seperti manusia. Rasulullah bagaikan mutiara yang tak ternilai harganya. Lebih dari emas yang mudah dijangkau  dan permata sekalipun.

Allah SWT telah menciptakan Muhammad sebagai Rasul dengan sebaik-baiknya. Rasul dari lahir yang mendidik bukan guru, melainkan Allah SWT.

Setiap yang dikatakan oleh Rasul adalah wahyu dari Allah bukan semata-mata dari nafsu. Ingatlah firman Allah:

لَقَدْكَانَ لَكُمْ فِيْ رَسُوْلِ الّلهِ اُسْوَةٌ حَسَنَةً

dan telah ada pada Rasul kalian(Rasulullah) uswah khasanah.”

Syekh Abdul Jabar dalam Maulid Nabi memuji Rasul bagaikan cahayanya cahaya. Memang tidak berlebihan. Cahaya hanya akan terang jika ada kegelapan. Namun Rasulullah dalam siang maupun petang dalam hidup atau setelah wafatnya, beliau adalah penerang bagi seluruh umat manusia. Bukankah menakjubkan bahwa umat Muhammad tidak pernah melihatatau bertemu beliau, akan tatapi para umat Muhammad selalu cinta dan mahabbah kepada beliau. Bukankah ini suatu bukti kekuasaan Allah.

Karena terlalu cintanya Allah terhadap Rasulullah, sampai-sampai diampuni segala dosa-dosanya. Baik yang telah lampau ataupun yang akan datang. Namun apakah beliau lantas berfoya-foya. Tidak, beliau justru bersyukur dan beribadah jauh lebih taat kepada Allah.

Beliau juga cinta dengan anak yatim. Beliau puasa, sholat, beliau bangun untuk sholat malam, padahal beliau juga seorang suami, seorang ayah, dan seorang kepala Negara. Coba bayangkan sibuknya beliau…..?

Di dalam kitab Usfuriyah, syekh Nawawi Al Bani menjelaskan bahwa sesungguhnya seluruh umat Muhammad akan masuk Syurga. Akan tetapi karena Syurga adalah tempat yang bersih dan suci, maka para umat Muhammad di bersihkan terlebih dahulu di daalam neraka. Agar mereka tidak mengotori tempat yang suci itu dengan dosa_dosa yang mereka lakukan di muka bumi. Sedangkan lamanya mereka di dalam neraka adalah tergantung dosa yang mereka perbuat selama hidup mereka.

Bagi umat muslim yang pernah mengucap istighfar dan mengucap لآإِلهَ اِلاَّ الّلهُ meskipun hanya sekali selama hidupnya, api neraka tidak akan berani membakar wajah dan hati umat Muhammad.

 

Dan begitu KH. Shohibul Anwar menutup ceramahnya, acara mauled nabbi pun dilaksanakan dan diiringi dengan lantunan sholawat dan rebana dari santri darul amanah. Sambil menikmati lantunan-lantunan sholawat, para hadirin menyantap hidangan yang telah di sediakan. Dan begitu acara selesai, KH. Shohibul Anwar pergi meninggalkan kampus hijau pesantren daru amanah.

 

By: Member Of KISSDA