Mahasiswa PPL UNIDA Gontor Laksanakan Seminar Islamisasi dan Literasi

KENDAL- Ahad, (22/01) Acara seminar islamisasi dan literasi dilaksanakan oleh Mahasiswa Universitas Darussalam Gontor di ruang guru dengan peserta yang berasal dari kelas 6 TMI Pondok Pesantren Darul Amanah.

Hadir dalam acara tersebut adalah Ustadz Hasan, selaku Pimred media center sekaligus penasehat KISSDA Pondok Pesantren Darul Amanah.

Dalam sambutannya, beliau Ustadz Hasan menyampaikan, Islam adalah agama yang menempatkan ilmu pengetahuan pada status yang sangat istimewa. Hal ini dapat dibuktikan dengan beberapa keterangan yang terdapat dalam sumber pokok ajaran Islam yaitu al-Qur’an dan Hadis.

“Dalam Islam, kedua sumber pokok ajaran ini tidak hanya diyakini sebagai panduan atau petunjuk dalam kehidupan beragama tetapi juga sebuah landasan inspirasi dalam membangun kemampuan literasi umat Islam. Pentingnya literasi dalam Islam dapat dibuktikan dengan wahyu pertama yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW, yaitu mengenai perintah untuk membaca (iqra’)”, Terangnya.

Beliau menambahkan, Sedangkan literasi Islam itu berarti mempelajari ilmu pengetahuan yang sudah diturunkan oleh Allah SWT kepada para Nabi dan Rasul lalu kepada para sahabat, orang-orang beriman, sehingga sampai kepada kita umat Islam.

“Dahulu Para sahabat yang telah dididik di madrasah kenabian banyak melahirkan tokoh-tokoh literasi yang kontribusinya terhadap ilmu pengetahuan dan peradaban dunia sangat besar. Abu Bakar Shiddiq, Umar bin Khattab, Usman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib, adalah para pengganti Rasulullah Saw. Dalam memimpin umat Islam. Mereka telah sukses dalam memajukan ilmu pengetahuan, antara lain ; menyusun Al Qur’an, memberantas buta aksara dengan banyaknya para penghafal Al-Qur’an dan para pakar ilmu lainnya. Tidak hanya di bidang literasi, tapi dalam hal politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan keamanan, para Khulafaur Rasyidin itu berhasil menjayakan peradaban Islam. Memerangi kemiskinan, menegakkan keadilan hukum, baik untuk umat Islam dan non Muslim”, Tambahnya.

“Sementara sosok literasi lainnya yaitu, Zayd bin Tsabit, sekretaris Rasulullah SAW. Penulis Al-Qur’an. Abu Dardaa dikenal akan kesalehan dan kekayaan intelektualnya dan masih banyak sahabat nabi lainnya yang turut menyumbang dalam memajukan ilmu pengetahuan dan peradaban Islam. Tidak hanya sahabat laki-laki, bahkan para sahabat perempuan memiliki figur Ummu Salamah, Hafsah binti Umar, dan Aisyah binti Abu Bakar, yang hafal seluruh kitab suci. Hafsah binti Sereen, sang fuqaha (ahli hukum Islam). Bahkan Aisyah, Ummul Mukminin adalah orang yang paling banyak meriwayatkan hadits selain itu beliau juga ahli dalam bidang kedokteran dan sastra. Sungguh luar biasa dan kita sudah sepatutnya merasa bangga akan pendahulu kita dalam memajukan ilmu pengetahuan sehingga kita bisa dengan mudah mempelajarinya”, Imbuhnya.

Lebih lanjut Ustadz Hasan menyampaikan, “Di Pondok Pesantren Darul Amanah pembelajaran literasi terus digalakan dengan berbagai cara, salah satunya melalui digitalisasi. Berbagai kegiatan di pesantren selalu didokumentasikan melalui tulisan, gambar dan video sebagai sarana dakwah yang untuk disebarluaskan kepada masyarakat. Selain itu tentunya dijadikan sejarah dan arsip di pesantren”,

“Pondok Pesantren Darul Amanah mempunyai wadah bagi santri yang berminat dalam literasi yang tergabung dalam Komunitas Ilmiah dan Sastra Darul Amanah (KISSDA) untuk melatih kemampuan dan keterampilan individu dalam membaca, menulis, berbicara, menghitung, dan memecahkan masalah pada tingkat keahlian tertentu yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari”, Tutupnya.

Berikut adalah pointers isi seminar yang disampaikan oleh Muhammad Affan Wahyudi Al Fattah mahasiswa PPL UNIDA Gontor.

  1. Munculnya Media Massa, khususnya Media elektronik sebagai sumber ilmu dan pusat Pendidikan. Seperti jaringan Internet, Lab. Komputer Sekolah dan lain-lain.
  2. Dampak Positif : Sangat membantu proses pembelajaran itu sendiri, lebih cepat dan mudah di akses
  3. Dampak Negatif : Terdapatnya berbagai macam situs-situs yang tidak mendidik, dan membuat pengguna menjadi rusak atau terpengaruh akal pikirannya, seperti situs porno, perjudian dan lain sebagainya.
  4. Dari permasalahan tersebut, timbul anggapan bahwa tantangan terbesar yang dihadapi pemuda saat ini ialah Tantangan Pemikiran.
  5. Tantangan Pemikiran saat ini, pusat penyumbang tantangan pemikiran terbesar datang dari Peradaban Barat. Barat itu merupakan peradaban yang tumbuh dan berkembang dari kombinasi beberapa unsur, ada unsur Yunani, ada filsafat romawi, ada agama Yahudi, ada agama Kristen yang menyatu menjadi satu.
  6. Tujuanya, Barat itu ingin melakukan penyamaan persepsi terhadap peradaban lain, utamanya Islam.
  7. Karakteristik ilmu Barat ini menghilangkan kepercayaan terhadap nilai-nilai spiritual, dan menjadikan manusia semakin ragu terhadap segala sesuatu.
  8. Dampak Peradaban Barat
    Samuel P. Huntington adalah memberi nama konflik global yang terjadi saat ini dengan sebutan “Clash of Civilization”. Sehingga memberikan dampak pada Peradaban Islam.
  9. Peradaban Islam, Islam sebagai sebuah peradaban. Peradaban dan kebudayaan Islam tumbuh dan berkembang bahkan mencapai puncak kejayaannya pada masa Dinasti Abbasiyah. Puncak kejayaannya terjadi pada masa Khalifah Harun Ar-Rasyid (786-809 M) 23 tahun.
  10. Namun, di era ini peradaban Islam mengalami kemunduran dengan melihat permasalahan-permasalah yang terjadi di Indonesia. Contoh : Seks bebas, krisis moral.
  11. Islamic Worldview adalah cara pandang seorang Muslim mencakup aspek batin dan aspek jasad secara menyeluruh atas realitas dan kebenaran. Ia melingkupi aspek yang terlihat (fisik) maupun tak terlihat (metafisik).
    Secara ringkas, Islamic worldview merupakan pandangan hidup yang tidak hanya mengakui realitas bersifat empiris, namun juga mengakui realiatas bersifat metafisik. Contoh : sebuah daging.
  12. Islamic worldview ini hadir untuk merespon ilmu pengetahuan barat yang bersifat sekuler. Menumbuhkan Islamic worldview dengan memandang sesuatu berbasis utama tauhid, artinya mengakui realitas bersifat metafisik. Islamic Worldview ini sangat penting untuk merespon perkembangan ilmu pengetahuan yang sangat masif (sangat cepat) saat ini.
  13. Pemuda itu membutuhkan Islamic worldview untuk membangun peradaban, dan peradaban itu tempat berkontribusi pemuda di masa depan