Pondok Modern Nurussalam Sumatera Selatan Kunjungi Ponpes Darul Amanah
KENDAL- Pondok Modern Nurussalam Sidogede, Belitang, Oku Timur, Sumatera Selatan berkunjung ke Pondok Pesantren Darul Amanah Ngadiwarno Sukorejo Kendal. Selasa-Rabu, 24-25 Januari 2023.
Kunjungan kali ini dalam rangka silaturahmi dan sharing bersama tentang manajemen organisantri dan manajemen kepesantrenan.
Rombongan diterima langsung oleh Pimpinan dan Pengasuh Pondok Pesantren Darul Amanah KH. Mas’ud Abdul Qodir, Kepala Madrasah Aliyah, Kepala SMK, Kepala Pengasuhan Santri dan Segenap guru serta santri kelas 6 TMI Pondok Pesantren Darul Amanah.
Dalam pertemuanya di Gedung Olahraga, Kepala Rombongan Pondok Modern Nurussalam, Al-Ustadz Teguh Wiyono, S.H.I menyampaikan ucapan terima kasih kepada keluarga besar Pondok Pesantren Darul Amanah atas sambutan dan pelayanan selama di Pondok Pesantren Darul Amanah.
Beliau menambahkan, kunjungan kali ini kami beserta rombongan dalam rangka belajar dan sharing bersama tentang organisasi karena anak-anak kami ini baru kemaren dilantik jadi pengurus santri, sehingga perlu banyak belajar bagaimana cara mengasuh, membimbing dan mendampingi kehidupan santri di pesantren.
Pondok Modern Nurussalam berdiri tahun 1995 lebih muda dibandingkan Pondok Pesantren Darul Amanah yang sudah berdiri tahun 1990, serta luas tanah kami kurang lebih tiga hektar, sehingga kami perlu banyak belajar bagaimana cara mengatur kehidupan di pondok dan bagaimana strategi perluasan pesantren dan lain-lainya.
Pimpinan Pondok Pesantren Darul Amanah KH. Mas’ud Abdul Qodir menyampaikan dalam sambutanya mengucapkan banyak terima kasih atas kedatangan para tamu rombongan berkenan mampir di tempat kami.
Pondok Pesantren Darul Amanah berdiri tahun 1990, mempunyai program pendidikan MTs, MA, SMK dan Program Muadalah serta memiliki kurang lebih 2300 santri dan 230 tenaga pengajar.
Luas pesantren dari awal mempunyai tanah wakaf kurang lebih 6000 m², dan pada tahun 2023 ini luas tanah pesantren mencapai kurang lebih 20 Hektar. Mohon doanya semoga Pondok Pesantren Darul Amanah terus berkembang serta istiqomah dalam mendidik calon pemimpin umat islam.
Selama di Pondok Pesantren Darul Amanah para santri dan guru Pondok Modern Nurussalam diajak keliling komplek pesantren serta melaksanakan pertandingan persahabatan sepak bola futsal yang dilaksanakan di Gedung Olahraga.
Mahasiswa PPL UNIDA Gontor Ikut Bimbing Kegiatan Muhadhoroh Santri
DARUL AMANAH–Muhadhoroh diambil dari Bahasa Arab, artinya kuliah atau penyampaian materi pidato. Di Pondok Pesantren Darul Amanah Santri melaksanakan kegiatan Muhadhoroh seminggu 3 kali, dengan menggunakan bahasa resmi yaitu Bahasa Arab dan Bahasa Inggris.
Muhadhoroh biasanya diadakan di dalam kelas masing-masing dan menurut kelompok masing-masing serta dalam pengawasan OSDA dan juga Ustadz-ustadzah. Muhadhoroh ini selalu diberikan penilaian baik dari OSDA maupun ustadz, yang bertujuan agar santri mampu mengetahui seberapakah kemampuan mereka dalam berpidato serta dijadikan evaluasi untuk santri.
Malam ini, Senin (23/01) Muhadhoroh di laksanakan secara Akbar atau secara bersama seluruh santri dengan pengawasan dari Mahasiswa PPL UNIDA Gontor, yang mana kedatangan mereka sudah sampai pada hari ke 3 di Darul Amanah ini.
Muhadhoroh besar besaran ini biasanya dilakukan jika sudah mendekati libur panjang maupun Tes semester, namun Muhadhoroh kali ini menjadi salah satu rentetan agenda bagi mahasiswa PPL UNIDA Gontor, sehingga Muhadhoroh malam ini dilakukan secara akbar.
Selain mengajar dan mengevaluasi yang terjadi di dalam kelas, kegiatan mahasiswa PPL UNIDA lainnya adalah memberikan pelatihan-pelatihan pengajaran di luar kelas, Diantaranya adalah mengikuti secara aktif kegiatan ekstrakulikuler pondok seperti: Pidato, Pramuka, Qiro’ah, Pelatihan Desain Correl, dan masih banyak lainnya.
Sebagaimana Pondok Modern Darussalam Gontor, yang menjadikan Bahasa sebagai salah satu ciri khas pondok tersebut, Darul Amanah sebagai Alumninya pun mewarisi ciri khas ini, terlihat kegiatan yang juga ada di Darussalam Gontor yaitu Mufradhat dan Muhadhoroh. Walaupun memiliki ciri khas bahasa yang sama, namun di setiap kegiatan terdapat beberapa perbedaan dan ciri khas lainnya yang berbeda.
Acara muhadhoroh akbar malam itu berjalan dengan baik dan begitu meriah. Terlihat pada kesemangatan santri saat menyambut dan memberikan applause dengan tepuk tangan kepada santri yang berpidato di atas panggung.
Berbagai hiasan dan dekorasi di sekitar masjid menambah keindahan masjid Darunnajah, serta yel-yel dan tepuk tangan santri ikut mewarnai suasana malam muhadhoroh akbar ini.
Adanya Muhadhoroh Akbar ini, kita bisa menyatakan bahwa kegiatan muhadhoroh tidak hanya bermanfaat dalam kegiatan kepondokan saja. Muhadhoroh juga bisa membantu mewujudkan membentuk karakter santri yang berani, tegas, menghargai pendapat orang lain, tanggap terhadap perubahan dan bekerja dibawah tekanan.
FISIP Universitas Al Azhar Indonesia Kerjasama Pondok Pesantren Darul Amanah Gelar Webinar
KENDAL – Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI) bekerjasama dengan Pondok Pesantren Darul Amanah menyelenggaralan Webinar dengan topik,”Optimalisasi Peran Santri Dengan Komunikasi Hybrid Organisasi Santri”. Senin, 23 Januari 2023.
Acada ini di ikuti siswa kelas XI IPA¹ dan XI IPS¹ dan dihadiri juga Kepala Madrasah Aliyah (MA) Darul Amanah Ustadz Zainur Rofiqin, S.Pd.I.
Narasumber pada webinar kali ini Dosen Ilmu Komunikasi UAI, M. Ghozali Moenawar, Lc, M.M dan Muchammad Nasucha, SS,.M.Si. serta di Moderatori oleh Hasan, S.Pd selaku bidang kerjasama kelembagaan dan Hubungan Luar Negeri Pondok Pesantren Darul Amanah.
Berikut kutipan materi narasumber M. Ghozali Moenawar, Lc, M.M dan Muchammad Nasucha, SS,.M.Si dihadapan santri kelas 5 TMI Pondok Pesantren Darul Amanah.
(Tinjauan teoritis) Komunikasi Organisasi • Komunikasi organisasi kita alami dalam berbagai level, dari organisasi yang paling sederhana hingga yang lebih dari itu (Ruben & Stewart, 2006) • Komunikasi organisasi sebagai suatu kajian akademik meliputi bahasan tentang symbol, pesan, media, interaksi, relationships, networks, kampanye persuasif, dan wacana yang luas dalam konteks organisasi – be it a corporation, governmental agency, religious institution, social movement, or the like (Cheney et al. 2004) • Organizational communication is a subfield of the larger discipline of kajian komunikasi. Komunikasi organisasi, as a field, is the consideration, analysis, and criticism of the role of communication in organizational contexts (Dennis, 2005) • The sharing of information occurring within and between organizations. This includes individuals in organizations sharing information (Sampa, 2012)
Komunikasi Organisasi a. Transmitted Massage b. Receving Source c. Recevied Massage c. Goal of the Massage d. Media e. Flow Pattern f. Transmitting Source Tujuanya : a. Informating Sharing b. Feedback c. Control d. Influence f. Problem Solving g. Decision Making h. Change i. Group Building j. Gate Keeping
Komunikasi Hybrid: cara komunikasi baru, yang mana komunikasi ini menghubungkan dua cara komunikasi sekaligus di dalam ranah komunikasi untuk bekerja. Karena komunikasi hybrid ini menyambungkan komunikasi dalam jaringan dengan komunikasi di luar jaringan. [Komunikasi online & offline; Komunikasi gabungan berbagai strategi dan tools, hingga pendekatan.
Efektivitas Komunikasi Efektivitas komunikasi interpersonal dalam organisasi: To be effective, the performance we present must be consistent with the image desired in the interpersonal encounter. The interpersonal behaviors must be situationally appropriate, fit within the cultural expectations, and be relationally appropriate. • Efektivitas komunikasi kelompok dan tim dalam organisasi: Membuat kelompok dan tim yang tepat dengan kebutuhan dan kapasitas. Choosing the Best Fit, The right type of team must be used for the right job. • Efektivitas Kepemimpinan dalam organisasi. Developing leadership is an ongoing, never-ending journey: a thoughtful process where we move from doing what comes naturally by seeking out avenues for proactively growing leadership skills.
Mahasiswa PPL UNIDA Gontor Laksanakan Seminar Islamisasi dan Literasi
KENDAL- Ahad, (22/01) Acara seminar islamisasi dan literasi dilaksanakan oleh Mahasiswa Universitas Darussalam Gontor di ruang guru dengan peserta yang berasal dari kelas 6 TMI Pondok Pesantren Darul Amanah.
Hadir dalam acara tersebut adalah Ustadz Hasan, selaku Pimred media center sekaligus penasehat KISSDA Pondok Pesantren Darul Amanah.
Dalam sambutannya, beliau Ustadz Hasan menyampaikan, Islam adalah agama yang menempatkan ilmu pengetahuan pada status yang sangat istimewa. Hal ini dapat dibuktikan dengan beberapa keterangan yang terdapat dalam sumber pokok ajaran Islam yaitu al-Qur’an dan Hadis.
“Dalam Islam, kedua sumber pokok ajaran ini tidak hanya diyakini sebagai panduan atau petunjuk dalam kehidupan beragama tetapi juga sebuah landasan inspirasi dalam membangun kemampuan literasi umat Islam. Pentingnya literasi dalam Islam dapat dibuktikan dengan wahyu pertama yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW, yaitu mengenai perintah untuk membaca (iqra’)”, Terangnya.
Beliau menambahkan, Sedangkan literasi Islam itu berarti mempelajari ilmu pengetahuan yang sudah diturunkan oleh Allah SWT kepada para Nabi dan Rasul lalu kepada para sahabat, orang-orang beriman, sehingga sampai kepada kita umat Islam.
“Dahulu Para sahabat yang telah dididik di madrasah kenabian banyak melahirkan tokoh-tokoh literasi yang kontribusinya terhadap ilmu pengetahuan dan peradaban dunia sangat besar. Abu Bakar Shiddiq, Umar bin Khattab, Usman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib, adalah para pengganti Rasulullah Saw. Dalam memimpin umat Islam. Mereka telah sukses dalam memajukan ilmu pengetahuan, antara lain ; menyusun Al Qur’an, memberantas buta aksara dengan banyaknya para penghafal Al-Qur’an dan para pakar ilmu lainnya. Tidak hanya di bidang literasi, tapi dalam hal politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan keamanan, para Khulafaur Rasyidin itu berhasil menjayakan peradaban Islam. Memerangi kemiskinan, menegakkan keadilan hukum, baik untuk umat Islam dan non Muslim”, Tambahnya.
“Sementara sosok literasi lainnya yaitu, Zayd bin Tsabit, sekretaris Rasulullah SAW. Penulis Al-Qur’an. Abu Dardaa dikenal akan kesalehan dan kekayaan intelektualnya dan masih banyak sahabat nabi lainnya yang turut menyumbang dalam memajukan ilmu pengetahuan dan peradaban Islam. Tidak hanya sahabat laki-laki, bahkan para sahabat perempuan memiliki figur Ummu Salamah, Hafsah binti Umar, dan Aisyah binti Abu Bakar, yang hafal seluruh kitab suci. Hafsah binti Sereen, sang fuqaha (ahli hukum Islam). Bahkan Aisyah, Ummul Mukminin adalah orang yang paling banyak meriwayatkan hadits selain itu beliau juga ahli dalam bidang kedokteran dan sastra. Sungguh luar biasa dan kita sudah sepatutnya merasa bangga akan pendahulu kita dalam memajukan ilmu pengetahuan sehingga kita bisa dengan mudah mempelajarinya”, Imbuhnya.
Lebih lanjut Ustadz Hasan menyampaikan, “Di Pondok Pesantren Darul Amanah pembelajaran literasi terus digalakan dengan berbagai cara, salah satunya melalui digitalisasi. Berbagai kegiatan di pesantren selalu didokumentasikan melalui tulisan, gambar dan video sebagai sarana dakwah yang untuk disebarluaskan kepada masyarakat. Selain itu tentunya dijadikan sejarah dan arsip di pesantren”,
“Pondok Pesantren Darul Amanah mempunyai wadah bagi santri yang berminat dalam literasi yang tergabung dalam Komunitas Ilmiah dan Sastra Darul Amanah (KISSDA) untuk melatih kemampuan dan keterampilan individu dalam membaca, menulis, berbicara, menghitung, dan memecahkan masalah pada tingkat keahlian tertentu yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari”, Tutupnya.
Berikut adalah pointers isi seminar yang disampaikan oleh Muhammad Affan Wahyudi Al Fattah mahasiswa PPL UNIDA Gontor.
Munculnya Media Massa, khususnya Media elektronik sebagai sumber ilmu dan pusat Pendidikan. Seperti jaringan Internet, Lab. Komputer Sekolah dan lain-lain.
Dampak Positif : Sangat membantu proses pembelajaran itu sendiri, lebih cepat dan mudah di akses
Dampak Negatif : Terdapatnya berbagai macam situs-situs yang tidak mendidik, dan membuat pengguna menjadi rusak atau terpengaruh akal pikirannya, seperti situs porno, perjudian dan lain sebagainya.
Dari permasalahan tersebut, timbul anggapan bahwa tantangan terbesar yang dihadapi pemuda saat ini ialah Tantangan Pemikiran.
Tantangan Pemikiran saat ini, pusat penyumbang tantangan pemikiran terbesar datang dari Peradaban Barat. Barat itu merupakan peradaban yang tumbuh dan berkembang dari kombinasi beberapa unsur, ada unsur Yunani, ada filsafat romawi, ada agama Yahudi, ada agama Kristen yang menyatu menjadi satu.
Tujuanya, Barat itu ingin melakukan penyamaan persepsi terhadap peradaban lain, utamanya Islam.
Karakteristik ilmu Barat ini menghilangkan kepercayaan terhadap nilai-nilai spiritual, dan menjadikan manusia semakin ragu terhadap segala sesuatu.
Dampak Peradaban Barat Samuel P. Huntington adalah memberi nama konflik global yang terjadi saat ini dengan sebutan “Clash of Civilization”. Sehingga memberikan dampak pada Peradaban Islam.
Peradaban Islam, Islam sebagai sebuah peradaban. Peradaban dan kebudayaan Islam tumbuh dan berkembang bahkan mencapai puncak kejayaannya pada masa Dinasti Abbasiyah. Puncak kejayaannya terjadi pada masa Khalifah Harun Ar-Rasyid (786-809 M) 23 tahun.
Namun, di era ini peradaban Islam mengalami kemunduran dengan melihat permasalahan-permasalah yang terjadi di Indonesia. Contoh : Seks bebas, krisis moral.
Islamic Worldview adalah cara pandang seorang Muslim mencakup aspek batin dan aspek jasad secara menyeluruh atas realitas dan kebenaran. Ia melingkupi aspek yang terlihat (fisik) maupun tak terlihat (metafisik). Secara ringkas, Islamic worldview merupakan pandangan hidup yang tidak hanya mengakui realitas bersifat empiris, namun juga mengakui realiatas bersifat metafisik. Contoh : sebuah daging.
Islamic worldview ini hadir untuk merespon ilmu pengetahuan barat yang bersifat sekuler. Menumbuhkan Islamic worldview dengan memandang sesuatu berbasis utama tauhid, artinya mengakui realitas bersifat metafisik. Islamic Worldview ini sangat penting untuk merespon perkembangan ilmu pengetahuan yang sangat masif (sangat cepat) saat ini.
Pemuda itu membutuhkan Islamic worldview untuk membangun peradaban, dan peradaban itu tempat berkontribusi pemuda di masa depan
Pondok Pesantren Darul Amanah Terima Mahasiswa UNIDA Guna Laksanakan PPL
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) disebut juga praktik pembelajaran, dan kegiatan lain yang ada kaitan dengan proses pembelajaran di sekolah.
KENDAL – Sabtu, (21/01) Sejumlah mahasiswa UNIDA (Universitas Darussalam) Gontor Ponorogo Jawa Timur tingkat semester 6 melaksanakan Program Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di Pondok Pesantren Darul Amanah selama 1 Minggu.
Kedatangan mereka di Pondok Pesantren Darul Amanah disambut baik oleh Bapak Pimpinan dan keluarga, beserta santri-santrinya. Terlihat pada acara pembukaan PPL yang dilaksanakan di Gedung Darussalam Pondok Pesantren Darul Amanah berjalan dengan baik dan lancar.
PPL ini bertujuan untuk melatih mahasiswa agar memiliki kemampuan memperagakan kinerja dalam situasi nyata dalam kegiatan belajar mengajar maupun tugas tugas lainnya.
Ustadz Defi Firmansyah, M.Pd selaku dosen pembimbing mahasiswa UNIDA menyampaikan, “Pertama kami ucapkan terimakasih kepada dewan Asatidz dan juga santri karena telah berkenan menerima kami mahasiswa UNIDA. Mereka ini datang dari seluruh daerah Indonesia, jadi mungkin ada dari tutur kata dan perbuatan kami yang kurang berkenan, maka dari itu sebelum kami melanjutkan langkah kami kami ucapkan permohonan maaf sebesar besarnya”.
“Program PPL ini adalah praktek mengajar sebagaimana Amaliyah Tadris yang dilaksanakan oleh siswa akhir di KMI dan juga di Ponpes Darul Amanah ini. Akan tetapi ini berada di level perguruan tinggi mahasiswa semester 6 yang merupakan acara akademik yang harus dijalani”, Tambahnya.
“Di prodi PAI, ini menjadi tolak ukur atau evaluasi akhir sebelum skripsi, Mereka nantinya akan turun ke masyarakat berdasarkan disiplin ilmunya. Diharapkan mereka akan menjadi guru di bidangnya masing-masing terutama guru dalam pendidikan agama Islam”, Lanjutnya.
“Kami disini tentunya memiliki sedikit perbedaan dengan praktek mengajar di kampus lainnya, karena memang sasaran mahasiswa UNIDA Prodi PAI ini adalah lembaga-lembaga yang modelnya pesantren. Karena kami mencari lembaga yang boarding school dan kita akan tinggal di asrama juga nantinya. Selain mengajar tugasnya adalah ikhyaul madrasah, menghidupkan ekstrakurikuler, bahasa, kegiatan santri, dan juga lainnya, serta kami melaksanakan PPL ini insyaallah selama beberapa hari kedepan”, Tutupnya.