ARTIKEL
Putri Waliyullah Kiai Haji Nahrowi Dalhar, Nyai Hajah Nur Hannah Hasanah Kunjungi Pondok Pesantren Darul Amanah
KENDAL- Ahad, (21/2/2021) Nyai Hajah Nur Hannah Hasanah merupakan putri dari KH. Nahrowi Dalhar seorang ulama besar dari Magelang mengunjungi Keluarga Besar Pondok Pesantren Darul Amanah Sukorejo Kendal.
Ayah beliau Kiai Haji Nahrowi Dalhar, Watucongol, Magelang dikenal sebagai salah satu guru para ulama. Kharisma dan ketinggian ilmunya menjadikan rujukan umat Islam untuk menimba ilmu. Mbah Dalhar , begitu panggilan akrabnya adalah sosok yang disegani sekaligus panutan umat Islam, terutama di Jawa Tengah.
Nasab Kiai Dalhar tersambung pada trah Raja Mataram, Amangkurat III. Ayah Kiai Dalhar bernama Abdurrahman bin Abdurrauf bin Hasan Tuqo. Pada waktu perjuangan Perang Jawa, Kiai Abdurrauf membantu Dipanegara berjuang di tanah Jawa. Kiai Abdurrauf dikenal sebagai salah satu Panglima Perang Dipanegara, membantu laskar pada Perang Jawa. Dari silsilah Kiai Hasan Tuqo, tersambung kepada Raja Amangkurat III (memerintah 1703-1705), ), atau Amangkurat Mas. Kiai Hasan Tuqo memiliki nama ningrat, yakni Raden Bagus Kemuning.
Sebelum berdirinya Pondok Pesantren Darul Amanah Sukorejo Kendal, Nyai Hajah Nur Hannah Hasanah bersama KH. Samsul Ma’arif beserta Istri berkunjung ke kediaman KH. Mas’ud Abdul Qodir di Dusun Kabunan Desa Ngadiwarno.
Pertama kali mengenal KH. Mas’ud Qodir adalah diperkenalkan melalui KH. Samsul Maarif yang merupakan teman KH. Mas’ud Abdul Qodir saat menjadi santri di Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo.
Sesampai di Kabunan kemudian beliau diajak untuk melihat tanah yang akan dijadikan pondok pesantren. Tanah yang rencana akan dibuat pesantren pada waktu itu masih berupa pepohonan pohon cengkeh, kelapa dan lain-lain.
Pada saat KH. Samsul Maarif dan KH. Mas’ud sedang bincang-bincang membahas rencana pendirian pondok pesantren. Ada suatu kejadian yang Nyai Hajah Nur Hannah alami yaitu menyaksikan kehadiran sosok Nabi Khidir Alaihis salam yang berdiri disebelah pohon cengkeh. Nabi khidir berkata pada beliau bahwa insya Allah tanah ini akan menjadi pondok pesantren yang maju dan bagus. Dengan kejadian itulah beliau bersaksi bahwa Nabi Khidir Alaihisalam ikut mendoakan serta menyakini bahwa Allah SWT ridho Pesantren Darul Amanah adalah tempat yang sudah dipersiapkan untuk menjadi tempat mendidik santri.
Setelah perbincangan KH. Samsul Ma’arif dan KH. Mas’ud Abdul Qodir selesai, rombongan berpamitan yang sebelumnya KH. Samsul Maarif memberikan infaq senilai Rp.1.000.000 (Tahun 1990) dan pertemuan diakhiri dengan berdoa bersama diatas tanah yang kini jadi Pondok Pesantren Darul Amanah.
Kunjungan kedua kalinya pada waktu itu beliau naik mobil dari Megelang menuju Pondok Pesantren Darul Amanah. Dikarenakan lupa jalan menuju darul amanah, akhirnya beliau naik angkutan umum dan mobil beliau tinggal di sekitar bunderan sukorejo.
Sesampai di Pondok Pesantren Darul Amanah KH. Mas’ud Abdul Qodir tidak ada. Sebelum beliau pulang menyempatkan melihat sekeliling Pondok Pesantren yang dulu masih banyak pohon cengkeh dan lainya, akan tetapi sekarang sudah banyak bangunan berdiri dan dijadikan santri untuk menuntut ilmu. Beliau yakin inilah jawaban-jawaban dari Allah SWT atas doa dan perjuangan dari KH. Mas’ud Abdul Qodir.
Kunjungan ketiga kali pada waktu itu beliau mendapat kunjungan seseorang, bahwa ada tanah disekitar kulon progo jogjakarta akan dibangun pesantren. Orang tersebut menghadap beliau untuk minta doa dan bertanya bagaimana cara mendirikan pesantren dan membuat sistem yang baik untuk mendirikan suatu pesantren. Beliau mendapat ilham setelah istikhoroh bahwa Nabi Khidir Alaihisaalam mengatakan “Tirulah sistem yang ada di Pondok Pesantren Darul Amanah Sukorejo Kendal”, dengan mendapat kabar tersebut akhirnya beliau dan orang yang rencana mau mendirikan pesantren tersebut berkunjung ke Pondok Pesantren Darul Amanah untuk belajar manajemen dan lainya.
Dan kunjungan keempat kali ini adalah silaturahmi dan mendaftarkan salah satu santrinya untuk belajar di perguruan tinggi (SETIA WS) komplek Pondok Pesantren Darul Amanah.
Pertemuan berlangsung hangat dan akrab. dilanjutkan makan malam bersama serta keliling pondok seperti berkunjung ke balai kesehatan santri Pondok Pesantren Darul Amanah serta ditutup dengan doa bersama yang dipimpin langsung oleh Nyai Hajah Nur Hannah Hasanah.