ARTIKEL

Pondok Pesantren Darul Amanah Ngadiwarno Sukorejo Kendal Ikuti Peringatan Isra’ Mi’raj Melalui Virtual

Posted by admin
25/02/2021 | 12:20 WIB

KENDAL- Isra Miraj adalah peristiwa penting bagi umat Islam. Isra Miraj merupakan perjalanan di malam hari yang dilakukan Nabi Muhammad SAW ke Sidratul Muntaha di langit ke tujuh.

Peristiwa ini terjadi pada 27 Rajab di tahun ke delapan kenabian. Isra berarti perjalanan di malam hari, sedangkan Miraj berarti naik atau diangkat ke Sidratul Muntaha. Di malam itu, Rasulullah bersama Malaikat Jibril melakukan perjalanan dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjidil Aqsa di Palestina. Lalu, Nabi diangkat ke langit ke tujuh untuk bertemu dengan Allah.

Rabu, (24/2/2021) Pondok Pesantren Darul Amanah Ngadiwarno Sukorejo Kendal mengikuti Peringatan Isra Mi’raj yang diselenggarakan oleh Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Tengah melalui Virtual.

Acara ini dihadiri Gubernur Jawa Tengah, H. Ganjar Pranowo, S.H, M.IP, Ketua MUI Jawa Tengah, Perwakilan Kodam Jawa tengah, Perwakilan Kejaksaan Jawa Tengah, Perwakilan Pimpinan Pesantren, Ormas Islam, Forkompimda Jawa Tengah, Kepala Kemenag se – Jawa Tengah serta perwakilan pondok pesantren dan lainya melalui virtual.

Narasumber kali ini menghadirkan KH. Ahmad Muwafiq (Gus Muwafiq) asal Jogjakarta.

Dalam sambutanya Gubernur Jawa Tengah, H. Ganjar Pranowo, S.H, M.IP menyampaikan, “Berbagai Musibah yang kita alami sudah kita alami bersama. Ikhtiar lahiriyah sudah kita jalani tetapi jangan lupa ikhtiar batiniyah harus selalu menyertai. Mudah-mudahan pada pagi hari ini kita diberi kekuatan atas apa yang menimpa musibah kita saat ini”.

“Vaksinasi dari kemaren kita sudah laksanakan baik dari pemerintah jawa tengah, Polri, TNI, Tenaga Kesehatan dan lainya. Terima kasih kepada masyarakat atas peran gotong royongnya dalam menghadapi musibah yang melanda di Indonesia dan khususnya Jawa Tengah”, Lanjutnya.

“Semoga musibah yang kita alami semua cepat berakhir dan tetap jaga kesehatan serta selalu berdoa agar kita semua tetap kuat dalam menghadapi cobaan-cobaan”. Tutupnya.

Sebagai pembuka Gus Muwafiq selaku Narasumber menyampaikan tentang makna teknologi milenial.

“Dahulu untuk mengetahui kabar seseorang butuh menulis surat dan harus menunggu lama untuk mendapatkan sebuah jawaban, tetapi kini dengan adanya teknologi bisa mendapatkan informasi dengan begitu mudah dan cepat”.

“Perusahan-Perusahan besar yang masih menggunakan sistem lama akan dikalahkan oleh sistem teknologi yang baru. Berbagai Pasar Modern seperti Mall juga akan dikalahkan oleh teknologi yang bernama Olshop (Online Shop). Dalam dunia pendidikan pun sama dahulu ketika seorang murid harus menghadap langsung gurunya tetapi sekarang bisa belajar lewat daring”. Lanjut Gus Muawafiq.

Fenomena ini sebenarnya sudah digariskan oleh Allah SWT, Fenomena peradaban yang akhirnya sama juga terjadi yang dilalui oleh Rasulullah SAW saat melakukan perjalanan Isra’ dan Mi’raj.

Dalam Al-Qur’an Allah SWT berfirman :

سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا ۚ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ

“Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”
(Al-Isra :1)

Masjidil Haram adalah suatu sistem yang memiliki tanda awal. Rumah ibadah pertama dimuka bumi adalah masjidil haram. Tempat ini adalah tempat yang penuh barokah. Tempat barokah yang Nabi Ibrahim As untuk menyandarkan keturunannya. Dan tempat ini Nabi Ibrahim As berdoa supaya dijadikan tempat mencondongkan hati manusia dan mulai tempat inilah lahir sebuah peradaban yaitu awal mulai berkembangnya agama islam. Kita lihat, semua peradaban umat islam di seluruh dunia adalah awal mulanya dari Masjidil Haram. Negara-negara yang jauh dari berbagai dunia pun tetap mencintai tempat yang disebut Masjidil haram.

Selanjutnya Nabi Muhammad SAW sampai di Masjidil Aqso, Palestina. Ditempat inilah lahir peradaban baru, berbagai agama menjadikan palestina sebagai tempat sejarah peradaban baru seperti agama yahudi dan nasrani dan bangsa barat. Agama nasrani meski sekarang berpusat di Vatikan yang dipimpin oleh Paus tetapi sejarah peradaban lahir di Palestina.

Berbagai capaian teknologi dan peradaban yang ada di eropa atau bangsa-bangsa barat dan timur tengah lainya tidak terlepas dari keberkahan Masjidil Aqso dan sekitarnya.

Ketika kita akan naik haji kemudian naik pesawat hasil buatan bangsa barat secara tidak langsung karena mendapat keberkahan dari Masjidil Aqso. Kita sebagai manusia harus saling sinergi dan saling berbagi serta harus sinergi antar manusia.

Saat ini di zaman milenial yang merupakan zaman yang percepatanya sangat tinggi. Perkembangan jaman sekarang ini tidak terlepas keberkahan dari dua tempat yaitu Masjidil Haram dan Masjidil Aqso.

Bahkan manusia mampu menunjukan kemampuanya. Karena peradaban demi peradaban mulai berkembang. Dahulu ketika ingin mencari barang hilang harus melalui dengan tradisi yang lama akan tetapi sekarang bisa menggunakan CCTV. Dahulu ketika ingin membajak sawah yang menggunakan jasa hewan akan tetapi sekarang diganti dengan mesin, begitu pula dahulu saat manusia ingin merasakan rasa rindu harus menunggu lama akan tetapi dengan adanya teknologi sekarang bisa melalui digital.

Indonesia merupakan negara yang besar. Banyak orang mempercayai peradaban-peradaban baru akan muncul akan lahir di Indonesia. Seberapa banyak macam-macam hewan dan tumbuhan yang berada di indonesia yang tidak ada di negara lain. Dengan begitu Indonesia nanti nya akan menjadi negara yang besar dan kuat serta menjadi negara pusat peradaban.

ARTIKEL TERKAIT