ARTIKEL

Guru Besar Lulusan Universitas McGill (McGill University) Montreal, Quebec, Kanada Beri Kuliah Umum Santri Pondok Pesantren Darul Amanah

Posted by admin
27/09/2021 | 23:21 WIB

Guru Besar Lulusan Universitas McGill (McGill University) Montreal, Quebec, Kanada Beri Kuliah Umum Santri Pondok Pesantren Darul Amanah

NGADIWARNO – Senin, (27/9/2021) Pondok Pesantren Darul Amanah Ngadiwarno Sukorejo Kendal mengadakan Seminar Nasional dengan tema “Peluang dan Tantangan Pendidikan Agama Islam di Era Globalisasi” di Gedung Olahraga melalui Virtual.

Seminar Nasional kali ini di moderatori oleh Ustadz Mufti Haris, S.Pd dengan menghadirkan narasumber Prof. Fauzan Saleh, Ph.D yang merupakan Alumni Pondok Modern Darussalam Gontor Tahun 1972 serta Alumni Magister dan Doktoral Jurusan Islamic Studies dari Universitas McGill Montreal, Quebec, Kanada.

Pimpinan Pondok Pesantren Darul Amanah, KH. Mas’ud Abdul Qodir menyampaikan dalam sambutanya, “Terima kasih kami ucapkan atas waktunya kepada Prof. Fauzan Saleh, Ph.D berkenan memberikan ilmu dan pengalamanya pada malam hari ini kepada keluarga besar Pondok Pesantren Darul Amanah”.

“Prof. Fauzan Saleh, Ph.D ini dulu sama saya satu angkatan bahkan kami satu kelas hingga lulus KMI Pondok Modern Gontor Ponorogo Jawa Timur, Acara ini tentunya juga sebagai pertemuan dan silaturahmi sekaligus noatalgia karena kami setelah lulus dari KMI Gontor Tahun 1972 belum pernah ketemu lagi”, Imbuhnya.

“Mudah-mudahan acara kali ini lancar dan bisa memberikan ilmu yang manfaat bagi santri pondok pesantren darul amanah”, Pungkas Pimpinan Pesantren.

Prof. Fauzan Saleh, Ph.D dalam paparan kuliahnya menjelaskan tentang pengalaman beliau saat menjadi mahasiswa di Universitas McGill Kanada dan memberikan materi tentang mengapa orang barat belajar islam studies.

“Saat kuliah di Kanada, banyak para mahasiswa dari berbagai negara serta latar belakang berbeda-beda agama untuk belajar islamic studies, yaitu untuk melakukan berbagi pandangan dan dialog tentang islam. Tidak sedikit mereka ahli dalam ilmu kalam atau theologi, ushul fiqh, ahli hadits, tafsir dan lainya karena mereka juga sudah banyak belajar islam, salah satunya salah satu Tafsir Al-Tabari atau Ath-Thabari adalah sebuah Tafsir Al-Qur’an yang disusun oleh Imam Abu Ja’far Muhammad bin Jarir ath-Thabari yang kemudian mereka pelajari yang sudah diterjemahkan kedalam bahasa inggris dan bahasa lainnya”, Papar Prof. Fauzan.

“Mereka belajar islamic studies pasti punya kepentingan yaitu mengetahui islam sebagai ilmu, mereka tahu bahwa ilmu adalah sebagai kekuatan dan ilmu sebagai sumber kekuatan. Mereka belajar Orientalisme dunia timur seperti belajar mengelola sumber daya alam, budaya, pola pikir, politik dan lain-lainya sehingga seperti kita ketahui bersama bangsa barat seperti belanda yang merupakan negara kecil tapi mampu menguasai negara Indonesia yang mempunyai wilayah luas, budaya, pola pikir, adat istiadat yang berbeda-beda karena mereka tahu kelemahan bangsa Indonesia pada waktu itu dengan ilmu yang mereka pelajari sebelumnya”, Tambahnya.

“Bangsa barat kini ketika perjalanan keluar angkasa tidak hanya untuk melakukan penelitian akan tetapi menjadikan luar angkasa sebagai objek tempat wisata karena berkat pengetahuan dan penelitian mereka”, Lanjut Prof. Fauzan.

“Hakikat ilmu belajar Islamic studies yaitu dengan tujuan menyatukan mahasiswa berbagai agama untuk belajar bersama membangun perdamaian antar agama”, Imbuhnya.

Beliau mengatakan, “KE DARUL AMANAH APA YANG KAU CARI ? Tentunya mencari ilmu yang kita cari sebagai santri yang nantinya bisa berguna di masyarakat kelak.

“Hakekat Ilmu ada dua yaitu (Knowlegde is Power) atau biasa kita sebut ilmu adalah kekuatan dan (Knowledge for Knowledge) atau kita sebut Ilmu untuk pengetahuan yang mana seperti ilmu terapan, ilmu kedokteran, dan lainya untuk mencari kebenaran, meski terbatas tetapi manusia dituntut untuk melakukan kebenaran untuk dilanjutkan penelitian lain untuk mencapai kearifan/bijaksana”, Tutup Prof. Fauzan.

ARTIKEL TERKAIT