As-Sayyid Naji Mohammad Al-Amin, Kisahkan Pertemuan Nabi Muhammad Dengan Para Nabi Terdahulu

As-Sayyid Naji Mohammad Al-Amin, Kisahkan Pertemuan Nabi Muhammad Dengan Para Nabi Terdahulu

As-Sayyid Naji Mohammad Al-Amin, Kisahkan Pertemuan Nabi Muhammad Dengan Para Nabi Terdahulu
As-Sayyid Naji Mohammad Al-Amin, Kisahkan Pertemuan Nabi Muhammad Dengan Para Nabi Terdahulu

PERTEMUAN NABI MUHAMMAD SAW DENGAN PARA NABI TERDAHULU

Nabi Muhammad SAW adalah Nabi dan Rasul yang diutus oleh Allah SWT sebagai Nabi terakhir. Namun demikian tentu antara Nabi Muhammad SAW dengan para Nabi terdahulu bukan tanpa hubungan, As-Sayyid Naji Mohammad Al-Amin, pebisnis sekaligus mahasiswa Doktoral USIM asal Mouritania menyebutkan dalam tausyiahnya di hadapan para santri Darul Amanah jum’at (31/3) dalam rangka memperingati isra mi’raj 1439 H, bahwa Nabi Muhammad SAW dalam perjalanan mi’rajnya dari baitul maqdis menuju Sidrotul Muntaha bertemu dengan para Nabi terdahulu di tiap tingkatan langit dunia.

Ditemani malaikat Jibril, Nabi Muhammad SAW disambut oleh Nabi Adam as di tingkatan langit pertama, kemudian bertemu dengan Nabi Yahya as dan Nabi Isa as di langit kedua. Setelah itu Nabi Muhammad kembali disambut oleh Nabi Yusuf as di tingkatan langit ketiga, Nabi Idris as di langit keempat, Nabi Harun di langit kelima, Nabi Musa di langit keenam dan Nabi yang terakhir ditemuinya di langit ke tujuh adalah Nabi Ibrahim as.

Selain dipertemukan dengan para Nabi pendahulunya, dalam perjalanan Isra Mi’raj ini, Nabi Muhammad SAW juga ditunjukkan oleh Allah SWT tentang bagaimana kehidupan manusia di akhirat dengan menunjukkan Neraka dan Surga sebagai tempat tujuan akhir dari umat manusia di akhirat nanti.

Setelah sampai di langiit ketujuh, Nabi SAW kemudian menuju sidratil muntaha untuk bertemu dengan Allah SWT tanpa ditemani malaikat Jibril, sebab ini adalah salah satu tempat yang bahkan malaikat jibril pun tak bisa mencapainya. Disinilah kemudian Nabi Muhammad SAW mendapatkan perintah untuk melaksanakan shalat. Awalnya shalat diperinntahkan sebanayak 50 waktu, namun kemudian Nabi Muhammad SAW meminta keringanan atas umatnya hingga akhirnya berubah menjadi 5 waktu.

Setelah mendapatkan perintah untuk shalat, kemudian Nabi Muhammad SAW bersama para Nabi lainnya melaksanakan shalat di baitul maqdis. Ini menunjukkan bahwa pada dasarnya semua Nabi adalah sama, semuanya adlaah kekasih Allah, semuanya diutus oleh Allah untuk membimbing umat manusia menuju jalan yang benar. Yang membedakan hanya waktu dan tempat mereka diutus kedunia.